Dampak Penyebaran Virus Corona, Pemerintah Hong Kong Menunda Pemilu Hingga Tahun Depan

- 1 Agustus 2020, 10:00 WIB
ANTREAN buruh  migran indonesia di hongkong mereka antre di KJRI  untuk mendapatkan masker bantuan dari BUMN. Meski bantuan banyak namun  karena jumlah pekerja migran Indonesia mencapai 160 ribu maka masing masing hanya mendapatjan jatah 3 pieces.*
ANTREAN buruh migran indonesia di hongkong mereka antre di KJRI untuk mendapatkan masker bantuan dari BUMN. Meski bantuan banyak namun karena jumlah pekerja migran Indonesia mencapai 160 ribu maka masing masing hanya mendapatjan jatah 3 pieces.* /DOK. FORUM KOMUNITAS WARGA CILACAP DI HONGKONG/

RINGTIMES BANYUWANGI - Pemerintah Hong Kong telah menunda pemilu mendatang selama satu tahun, dengan alasan wabah virus korona yang semakin meluas di wilayah tersebut.

Kebijakan itu memicu timbulnya tuduhan bahwa wabah tersebut hanya digunakan sebagai dalih untuk menghambat demokrasi.

Pemimpin kota, Carrie Lam, mengumumkan pada hari Jum'at bahwa dia telah meminta peraturan darurat untuk menunda pemilu 6 September 2020 sampai 5 September 2021, ia mengatakan itu adalah "keputusan tersulit yang telah saya buat dalam tujuh bulan terakhir", tetapi mendapat dukungan penuh dari pemerintah pusat Cina.

Baca Juga: Innalillah, Adik Bungsu Gus Dur KH. Hasyim Wahid Wafat Sabtu Dini Hari

Hong Kong mengalami wabah paling parah dari pandemi, dengan lebih dari 100 kasus baru per hari tarjadi di kota ini.

Dikutip ringtimesbanyuwangi.com dari theguardian, pemerintah Hong Kong menuturkan, tindakan ini merupakan respon pemerintah terhadap penyebaran virus, dengan "kesediaan untuk membuat pilihan yang sulit".

"Pemilihan LegCo diadakan setiap empat tahun sekali dan ini adalah keputusan yang sangat sulit untuk menunda itu, tetapi kami ingin memastikan keselamatan dan kesehatan masyarakat, dan kami ingin memastikan pemilihan diadakan secara adil dan tidak memihak," kata Lam.

Meskipun secara luas berhasil mengendalikan virus setelah virus tersebut pertama kali mencapai Hong Kong pada bulan Januari, pemerintah telah dituduh atas kesalahan dalam merespon virus, terutama dalam gelombang ketiga ini.

Baca Juga: Bali Siap Aktifkan Kembali Pariwisata Dengan Tatanan Era Baru, Menparekraf Wishnutama Menyambut Baik

Akan tetapi, wabah yang terjadi tampaknya mulai berkurang dan, ketika ditanya mengapa pemilu ditunda, Lam menunjuk ke angka yang semakin tinggi di seluruh dunia.

Halaman:

Editor: Dian Effendi

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x