Ratusan Orang Melakukan Protes di Portugal Setelah Pembunuhan Pria Kulit Hitam

- 2 Agustus 2020, 08:00 WIB
Ilustrasi, proklamasi kemerdekaan Timor Leste atas Portugal.
Ilustrasi, proklamasi kemerdekaan Timor Leste atas Portugal. //Facebook/Timor Leste

RINGTIMES BANYUWANGI - Protes anti-rasisme terus berlanjut di Portugal sehari setelah ratusan demonstran berkumpul di ibu kota, Lisbon, untuk menuntut keadilan bagi seorang pria kulit hitam Portugal yang dibunuh seminggu yang lalu.

Bruno Cande Marques, aktor berusia 39 tahun dan ayah dari tiga anak, ditembak empat kali pada jarak dekat di jalan yang ramai di daerah Moscavide Lisbon pada tanggal 25 Juli dan mati seketika.

Dikutip ringtimesbanyuwangi.com dar Aljazeera, tersangka merupakan seorang pria kulit putih berusia 70-an ditangkap di tempat kejadian.

Baca Juga: Biografi Frans Kaisiepo, Pejuang Indonesia pada Uang Kertas Rp10000

Para demonstran membawa plakat bertuliskan, "Tidak ada keadilan, tidak ada perdamaian" dan "Rasisme adalah warisan kolonial", para demonstran termasuk anggota keluarga Bruno Cande pada hari Jumat menggelar unjuk rasa di luar Teater Nasional Lisbon, tempat spanduk besar pria yang terbunuh itu digantung.

Protes serupa diadakan pada hari Sabtu di kota Porto dan Braga, dengan pengunjuk rasa dan aktivis anti-rasisme mengatakan pembunuhan itu dimotivasi oleh kebencian rasial.

Media setempat mengutip, para saksi yang mengatakan bahwa tersangka pembunuh telah menggunakan cercaan rasis dan mengancam Cande Marques beberapa hari sebelum pembunuhan.

Selama pertentangan mereka sebelumnya, seorang saksi mengatakan tersangka mengatakan kepada Cande Marques, "Saya punya senjata di rumah dari koloni, dan saya akan membunuhmu."

Baca Juga: Jangan Gengsi-1: Minta Maaf pada Anak akan Menumbuhkan Sikap Mudah Memaafkan

Polisi belum mengkonfirmasi apa motif di balik serangan itu, tetapi media setempat mengutip komisioner Luis Santos, dari Badan Keamanan Publik Portugal, yang mengatakan pada hari Minggu bahwa, "Tidak ada saksi yang kami tanyakan di tempat kejadian yang menyebutkan komentar rasis."

Halaman:

Editor: Dian Effendi

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x