Resmi Mengundurkan Diri, Nassif Hitti 'Saya Menemukan Kepentingan Saling Berkontradiksi'

- 4 Agustus 2020, 11:27 WIB
ILUSTRASI kota berpolusi/
ILUSTRASI kota berpolusi/ /Pexels/Marcin Jozwiak

RINGTIMES BANYUWANGI – Saat ini Menteri Luar Negeri Lebanon, Nassif Hitti, mengundurkan diri pada Senin (3/8/2020) atas apa yang disebut sebagai kurangnya keinginan politik untuk melakukan reformasi, kala negaranya bergulat dengan krisis finansial yang membawa ancaman besar terhadap stabilitas sejak perang sipil 1975-1990.

Para pendonor asing saat ini telah menegaskan, tak akan ada bantuan hingga Beirut memberlakukan reformasi yang telah lama ditunda untuk menangani limbah negara dan korupsi, penyebab-penyebab utama keambrukan itu. Pembicaraan dengan Dana Moneter Internasional (IMF) telah ditunda di tengah perdebatan terkait skala kerugian finansial.


"Mengingat tidak adanya keinginan efektif untuk mencapai reformasi yang struktural dan komprehensif yang telah didesak oleh masyarakat kita dan komunitas internasional, saya telah memutuskan untuk mundur," kata Hitti dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Program Terbaru BTS yang Akan Tayang Perdana

"Saya mengambil peran dalam pemerintahan ini untuk bekerja pada satu pimpinan yaitu Lebanon, lalu saya menemukan di negara saya berbagai bos dan kepentingan yang saling berkontradiksi," katanya.

"Apabila mereka tidak bersatu demi kepentingan menyelamatkan masyarakat Lebanon, jangan sampai, kapal ini tenggelam dengan semua yang ada di dalamnya."

Artikel ini sebelumnya telah tayang di Warta Ekonomi yang berjudul “Menteri Luar Negeri Resmi Mengundurkan Diri”, Hitti, yang merupakan mantan Duta Besar Lebanon untuk Liga Arab, diangkat sebagai Menlu pada Januari, saat PM Hassan Diab menjabat dengan dukungan dari pergerakan Hezbollah yang didukung Iran serta sekutu-sekutunya.

Baca Juga: Sutarmidji Melarang Dua Maskapai Rute Surabaya-Pontianak dalam Sepekan Pasca Rapid Test Acak

Keputusannya untuk mundur juga didorong oleh perbedaan dengan Diab, terutama setelah kunjungan baru-baru ini dari Menlu Prancis, dan keputusasaan karena dikesampingkan, seorang sumber yang dekat dengan kementerian mengatakan pada Reuters.***

Halaman:

Editor: Sophia Tri Rahayu

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x