Network
RINGTIMES BANYUWANGI - Iran mengutuk kesepakatan membangun hubungan diplomatik penuh antara Uni Emirat Arab (UEA) dan Israel, menyebutnya sebagai tusukan dari belakang untuk semua Muslim.
Teheran, dalam pernyataan kementerian luar negeri pada hari Jumat, menyebut normalisasi hubungan antara kedua negara sebagai tindakan yang berbahaya, "memalukan" dan memperingatkan UEA agar Israel tidak mencampuri "persamaan politik" di kawasan Teluk.
"Pemerintah UEA dan pemerintah pendamping lainnya harus menerima tanggung jawab atas semua konsekuensi dari tindakan ini," kata pernyataan itu.
Baca Juga: Peristiwa 14 Agustus: Meninggalnya Enzo Ferrari Sang Pendiri Pabrik Mobil Mewah
Tindakan itu merupakan tindakan "kebodohan strategis dari Abu Dhabi dan Tel Aviv yang tidak diragukan lagi akan memperkuat poros perlawanan di berbagai daerah", tambahnya.
"Orang-orang tertindas di Palestina dan semua negara bebas di dunia tidak akan pernah memaafkan normalisasi hubungan dengan rezim kriminal Israel dan keterlibatannya dalam segala kejahatannya."
Dikutip ringtimesbanyuwangi.com dari Aljazeera, Dalam kesepakatan yang ditengahi oleh AS, UEA dan Israel mengumumkan pada hari Kamis bahwa mereka setuju untuk menjalin hubungan diplomatik penuh dan Israel akan menunda rencana aneksasi tanah yang diduduki Palestina untuk negara masa depan mereka.
Baca Juga: Percakapan Mayit dengan Malaikat Ruman di Alam Kubur
Perjanjian tersebut menjadikan UEA negara Teluk Arab pertama - dan negara Arab ketiga setelah Mesir dan Yordania - yang memiliki hubungan diplomatik penuh dengan Israel.
Mereka mengumumkannya dalam pernyataan bersama, mengatakan kesepakatan diharapkan dapat terlaksana dalam beberapa minggu mendatang di berbagai bidang seperti pariwisata, penerbangan, dan kedutaan.
