Mata-mata Asal Amerika Serikat Dituduh Sebagai Teroris dan Diduga Miliki Hubungan dengan CIA

- 15 September 2020, 18:51 WIB
Ilustrasi Penangkapan Pelaku Kejahatan.
Ilustrasi Penangkapan Pelaku Kejahatan. /

Baca Juga: Awas, Hal Sepele Berikut Ini Bisa Buat Anda Gagal Daftar Kartu Prakerja Gelombang 9

Presiden Venezuela, Nicolás Maduro mengumumkan pada Jumat, 11 September 2020 lalu bahwa tersangka mata-mata AS yang tidak disebutkan namanya telah ditangkap.

Presiden mengatakan pria itu merupakan seorang anggota Marinir AS dan mantan agen CIA di Irak.

"Heath telah didakwa dengan terorisme, perdagangan senjata ilegal dan konspirasi," kata pihak berwenang.

Otoritas AS belum mengomentari kasus tersebut. Pengacara dan keluarga Heath juga tidak dapat dihubungi.

Baca Juga: Melati dan 5 Jenis Bunga Berikut Mampu Bantu Proses Diet Hingga Atasi Bau Mulut

Penangkapan itu muncul ketika Venezuela yang pernah kaya dari minyak, dicengkeram oleh kekurangan bensin yang telah memicu antrian sepanjang 1 mil untuk menambah bahan bakar, bahkan di ibu kota Caracas.

Venezuela juga berjuang untuk menyediakan listrik bagi penduduk, terutama di negara bagian Zulia, yang pernah menjadi pusat produksi besar minyak negara.

Korps Marinir AS mengatakan memiliki catatan tentang seorang pria dengan nama yang sama yang bertugas dari tahun 1999 hingga 2003, tetapi tidak dapat memastikan bahwa pria ini adalah orang yang sama yang ditahan di Venezuela. Catatan militer menunjukkan Marinir yang dihormati itu adalah seorang spesialis dalam komunikasi.***(Julkifli Sinuhaji/Pikiran Rakyat)

Halaman:

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x