Anak-anak korban dipaksa melihat ibunya diperkosa oleh dua orang pria tak dikenal. Para pelaku juga dilaporkan mencuri perhiasan, uang tunai, dan kartu banknya.
Menanggapi laporan kasus pemerkosaan tersebut, Kepala Polisi Lahore Umar Sheikh malah menyalahkan korban.
Ia mengatakan bahwa korban tidak etis bepergian seorang diri tanpa pendamping pria. Selain itu, ia menyalahkan korban mengapa korban memilih jalan sepi, bukan memilih jalan raya.
"Tidak etis perempuan dan anak-anaknya bepergian sendirian pada malam hari. Dia (korban) seharusnya mengambil jalan raya yang lebih aman dan memastikan dia memiliki cukup bahan bakar untuk perjalanan tersebut," ujar Umar Sheikh, dikutip Ringtimesbanyuwangi.com dari Pikiranrakyat-Bekasi.com, Sabtu, 17 Oktober 2020.
Baca Juga: Masih Panas, Isu Jokowi Dilengserkan Mendapat Jawaban Telak dari DPR RI
Atas tanggapannya tersebut, gelombang masyarakat Pakistan murka dan turun ke jalan. Mereka menuntut agar Umar Sheikh dicopot dari jabatannya sebab tidak seharusnya menyalahkan korban.
Masyarakat menilai sikap Umar misoginis dan seksis, yang memperlakukan korban sebagai penjahat atau pihak yang bersalah.
Berita ini sebelumnya telah terbit di Pikiran Rakyat Bekasi dengan judul Diperkosa Dua Pria di Depan Anak-anaknya, Polisi: Kenapa Lewat Jalan Sepi?
Shireen Mazari, menteri hak asasi manusia Pakistan, mengatakan pernyataan Kepala Polisi Lahore itu tidak dapat diterima.
"Tidak (boleh) ada yang bisa merasionalisasi kejahatan pemerkosaan." katanya.*** (Muhammad Azy/Pikiran Rakyat Bekasi)