Meski COVID-19 Masih Merebak, NASA Pastikan Penerbangan Luar Angkasa Tetap Aman

11 Maret 2020, 20:35 WIB
SEORANG astronot NASA. //Instagram/@nasa

RINGTIMESDampak ekonomi dari wabah COVID-19 mulai terasa di seluruh dunia, para eksekutif percaya bahwa industri luar angkasa tidak akan kebal dari dampaknya namun juga tak akan jatuh sebesar sektor lain.

Dikutip RINGTIMES.com dari laman Space News, penyebaran COVID-19 terus tumbuh di Amerika Serikat maupun di negara-negara lainnya.

Bahkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan lebih dari 109.000 kasus di seluruh dunia pada 9 Maret 2020, termasuk adanya 3.809 korban yang tewas.

Di Amerika Serikat sendiri, tepatnya Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit melaporkan terdapat 423 kasus dengan 19 kematian yang terjadi pula pada 9 Maret 2020.

Salah satu kasus tersebut melibatkan seorang karyawan NASA di Ames Research Center, California.

Baca Juga: Keistimewaan Doa di antara Adzan dan Iqomah

Pejabat industri tersebut juga mengumumkan pada Minggu, 8 Maret 2020 lalu bahwa seorang karyawannya telah dinyatakan positif terkena COVID-19.

Sebagai hasilnya maka Ames Research Center yang memiliki pusat di California, terpaksa ditutup untuk semua karyawan, kecuali 'personil penting' hingga pemberitahuan lebih lanjut.

Tak hanya itu, para karyawan diharapkan melakukan telework bila memungkinkan atau berarti pula model di mana karyawan memperoleh fleksibilitas bekerja dalam hal tempat dan waktu dengan bantuan dari teknologi telekomunikasi, hingga pusat kembali beroperasi normal.

Dalam sebuah pernyataan pada Senin, 9 Maret 2020 kemarin, Administrator NASA, Jim Bridenstine mengatakan bahwa selain membatasi akses ke Ames pihaknya juga menunda tiga kampanye sains udara ilmu bumi.

Kampanye tersebut beberapa diantaranya melibatkan penerbangan dari Moffett Field, California, tempat Ames berpusat.

Baca Juga: Eksekusi Penyiksaan MOGE 4 Silinder Yang Di Ceburkan Ke Sungai

Selain itu, pihak NASA sendiri belum mengumumkan perjalanan lain atau pembatasan terkait wabah virus corona.

"Ketika situasi virus corona (COVID-19) berkembang, kami akan terus memonitor dan berkoordinasi dengan pejabat federal, negara bagian, dan masyarakat untuk mengambil langkah lebih lanjut yang sesuai untuk membantu melindungi keluarga NASA," ujar Bridenstine dalam pernyataannya.

Efek dari wabah virus corona juga terlihat pada konferensi Satellite 2020 yang dimulai sejak 9 Maret 2020.

Penyelenggara konferensi mengatakan sesaat sebelum dimuainya koferensi bahwa 12 persen peserta telah membatalkan rencana untuk hadir.

Bahkan salah satu pembicaranya ikut tak menghadiri karena takut terkena paparan virus.

Baca Juga: Angka Positif Corona di Indonesia Bertambah Jadi 34 kasus

Tak terkecuali pasar saham di New York yang dibuka untuk perdagangan segera anjlok akibat hal tersebut. Padahal dikabarkan bahwa perusahaan luar angkasa dapat memberikan kontribusi yang cukup besar seperti sektor lain dalam hal ekonomi.

Penurunan ekonomi tersebut juga akan merugikan operator satelit besar, yang dalam beberapa kasus melihat harga sahamnya turun drastis di Amerika Serikat.

Tak hanya industri luar angkasa, maskapai penerbangan, kapal pesiar, dan hotel juga dipertaruhkan hingga saat ini.

"Kami masih selamat dari kehancuran finansial lainnya selama 36 tahun terakhir, dan saya yakin tim kami akan selamat dari ini.

Baca Juga: Jenderal Utama Polandia Positif Corona

"Setelah mengatakan ini, mungkin pergi ke luar angkasa bukanlah ide yang buruk. Kami memastikan perjalanan ke luar angkasa akan tetap aman meski wabah masih ada," tambahnya.***

sumberpikiran-rakyat.com dengan judul NASA Pastikan Penerbangan Luar Angkasa Tetap Aman Meski COVID-19 Masih Merebak

Editor: Dian Effendi

Sumber: Pikiran-Rakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler