Penyebab Utama Petir Menyambar Objek Tertentu dan Penjelasan Lengkapnya

- 4 April 2021, 09:00 WIB
Penjelasan petir menyambar objek yang ada di tanah
Penjelasan petir menyambar objek yang ada di tanah /Pexels

RINGTIMES BANYUWANGI - Petir sering terjadi saat turun hujan, biasanya petir hanya berupa guntur (suara) dan kilat.

Petir merupakan pelepasan listrik secara tiba-tiba yang bermuatan listrik statis selama badai berlangsung, seperti dikutip Ringtimesbanyuwangi.com dari situs Phys.org pada 4 April 2021.

Apabila terjadi petir dan menimbulkan suara yang keras, maka daerah yang terjadinya mungkin tidak jauh dari tempat anda saat itu. Dan sebaliknya, apabila hanya terjadi kilat tanpa suara guntur, maka tempat terjadinya kemungkinan besar jauh dari area anda.

Baca Juga: Redmi Note 10 vs Oppo A53 Lebih Unggul Mana? Review Smartphone Harga 2 Jutaan

Baca Juga: 7 Penyebab Utama Baterai Ponsel Cepat Rusak, Ketahuilah Sebelum Menyesal

Lalu apa penyebab timbulnya kilat?

Sebenarnya kilat timbul akibat angin yang naik ke awan, dimana meninggalkan muatan positif pada tanah atau area tertentu. Lalu atmosfer yang ada di awan menciptakan mekanisme pengisian muatan negatif.

Saat muatan negatif yang berada di awan terus menumpuk, dan muatan positif yang berada di tanah sudah menciptakan kantung muatan positif, maka terjadilah pelepasan gelombang elektrostatis disertai cahaya yang disebut kilat.

Baca Juga: Manusia vs Robot, 5 Pekerjaan Ini Akan Diambil Alih oleh Robot

Baca Juga: 5 Aplikasi Pencari Jodoh, Temukan Berbagai Tipe Pasangan

Baca Juga: Ciri Ponsel Anda Telah Diretas Hacker, Waspadai 5 Hal Berikut

Beberapa faktor yang mempengaruhi frekuensi, distribusi, serta kekuatan dari kilat. Contohnya meliputi ketinggian tanah, garis lintang, hembusan angin, kelembaban, dan lainya.

Diperkirakan 70 persen terjadinya petir berada pada daerah tropis, seperti Negara Asia Tenggara. Dimana daerah tropis memiliki konveksi atmosfer yang paling besar dibandingkan daerah-daerah lainya.

Bagaimana efek yang ditimbulkan jika menyambar manusia?

Secara umum, efek yang ditimbulkan akibat sambaran secara langsung bisa mengakibatkan kerusakan struktural atau bahkan kerusakan fisik.

Apabila menyerang pada pepohonan, maka batang dari pohon tersebut bisa meledak atau cabang-cabang dari pohon yang terkena efeknya akan patah.

Namun apabila mengenai manusia, bisa mengakibatkan cedera parah hingga kematian, dan kerusakan pada sistem saraf manusia. Namun, data menunjukan bahwa 90 persen manusia bisa bertahan hidup dari sambaran petir.

Petir pertama kali diteliti oleh Benjamin Franklin pada abad ke-18, Ia berteori bahwa awan bermuatan listrik, yang kemudian diikuti oleh petir yang juga bermuatan listrik.

Sedangkan pada tahun 1752, Thomas Francois D'Alibard berhasil melakukan percobaan di Perancis. Ia menggunakan batang besi setinggi 12 meter sehingga menimbulkan percikan api, hal tersebut dilakukan saat badai terjadi di Philadelphia.

Pada tahun 1869 - 1959 sebuah karya diterbitkan oleh C.T.R Wilson yang merupakan orang pertama menggunakan pengukuran medan listrik.

Ia melakukanya dengan cara mengukur medan listrik yang terjadi akibat pelepasan petir pada saat badai berlangsung.

Wilson juga berhasil memenangkan Nobel untuk penemuan Cloud Chamber, yaitu detektor partikel yang digunakan sebagai membedakan keberadaan radiasi terionisasi.***

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Sumber: Phsys


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x