Bintik-bintik Matahari Hilang Intensitas Sinar Menurun

- 16 Mei 2020, 13:00 WIB
GAMBAR Matahari yang ditangkap oleh NASA.*
GAMBAR Matahari yang ditangkap oleh NASA.* /DOK. NASA/

Baca Juga: Tak Lagi Punya Perasaan Apapun, Meggy Wulandari Gugat Cerai Kiwil

Kelebihan sinar kosmik menimbulkan bahaya kesehatan bagi para astronot dan udara di kutub, memengaruhi elektro-kimia atmosfer atas Bumi, dan dapat memicu adanya petir.

Para ilmuwan NASA khawatir itu bisa menjadi pengulangan Dalton Minimum, yang terjadi antara 1790 dan 1830 yang mengarah ke musim dingin yang parah, kegagalan panen, kelaparan, dan letusan gunung berapi yang kuat.

Dalton Minimum adalah periode penghitungan bintik matahari rendah, yang mewakili aktivitas matahari rendah. 

Baca Juga: LAPAN Sebut ISS akan Terlihat dengan Mata Telanjang hingga 21 Mei 2020

Suhu anjlok hingga 2 Celcius lebih dari 20 tahun, menghancurkan produksi pangan dunia.

Pada 10 April 1815, letusan gunung berapi terbesar kedua dalam 2.000 tahun terjadi di Gunung Tambora di Indonesia, menewaskan sedikitnya 71.000 orang.

Hal itu juga menimbulkan sebutan "Tahun tanpa Musim Panas pada 1816", dan juga dijuluki "Abad 18, membeku hingga kematian," ketika muncul salju di bulan Juli.(Penulis: Galih Ferdiansyah) 

Baca Juga: INALILLAHI Aktor Legendaris Henky Solaiman Meninggal Dunia

Halaman:

Editor: Galih Ferdiansyah

Sumber: portaljember.pikiran-rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah