Kaustubh Rajwade dari Universitas Manchester, pemimpin studi yang menerbitkannya di dalam jurnal Royal Astronomical Society mengatakan bahwa bisa jadi sinyal radio itu berasal dari galaksi kecil dengan jarak tiga miliar tahun cahaya dari Bumi.
Baca Juga: Berikut Keutamaan Puasa Syawal, Seperti Berpuasa Setahun Penuh
FRB 121102 pertama kali ditemukan oleh teleskop radio Arecibo yang kemudian terdeteksi lagi pada tahun 2016 dan membuatnya menjadikannya satu-satunya sinyal yang telah terjadi lebih dari satu kali.
Diamati lebih lanjut, ternyata FBR 121102 itu secara periodik mengulangi ledakan hingga 19 kali.
Dari hasil pengamatan, tim menemukan bahwa setiap ledakan radio dari FRB 121102 berlangsung sekitar 90 hari diikuti oleh periode diam 67 hari.
Baca Juga: Berikut Bacaan Niat Arab Latin dan Keutamaannya Puasa Senin dan Kamis
Perilaku yang sama kemudian diulang setiap 157 hari.
Para astronom memperkirakan bahwa pola tersebut merupakan ledakan kuat dari gerakan orbital bintang masif, sebuah bintang neutron, dan sebuah lubang hitam.
Perkiraan tersebut menunjukkan bahwa sinyal radio dari luar angkasa bukanlah berasal dari peradaban lain atau alien.( Rahmanto Elfian).
Baca Juga: Kian Mengecam, AS dan Negara Sekutu Barat Resmi Bentuk Aliansi Anti Tiongkok