Terbaru, Apple Resmi Hapus Puluhan Ribu Aplikasi China dari App Store

- 2 Agustus 2020, 14:45 WIB
 Tanggal peluncuran iPhone 12 sudah terungkap ke publik, MacBook dengan chip Apple akan hadir pada Oktober.*/GSMarena
Tanggal peluncuran iPhone 12 sudah terungkap ke publik, MacBook dengan chip Apple akan hadir pada Oktober.*/GSMarena /

RINGTIMES BANYUWANGIApple Inc telah menghapus 29.800 aplikasi dari toko aplikasi China. Menurut data dari perusahaan riset Qimai, jumlah aplikasi yang dihapus itu termasuk 26 ribu permainan ponsel.

Seperti dilansir dari Warta Ekonomi, Minggu (2/7/2020) pencopotan itu terjadi di tengah tindakan keras terhadap permainan tanpa izin oleh otoritas China. Apple tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Pada awal tahun ini, Apple memberi penerbit game tenggat waktu akhir Juni untuk menyerahkan nomor lisensi pemerintah yang memungkinkan pengguna melakukan pembelian dalam aplikasi.

Baca Juga: Terkait Pencairan Gaji ke-13 PNS, Andin Hadiyanto: Terlaksana Sebelum Pertengahan Agustus

Toko aplikasi Android China telah lama mematuhi peraturan tersebut. Tidak jelas mengapa Apple memberlakukannya dengan ketat tahun ini.

Pembuat ponsel asal AS itu telah menghapus lebih dari 2.500 judul dari app store miliknya selama minggu pertama pada bulan Juli lalu. Game yang ikut terhapus termasuk Zynga dan Supercell.

Pemerintah China telah lama berupaya untuk menegakkan peraturan yang lebih ketat pada industri game-nya untuk menghapus konten sensitif.

Baca Juga: Tak Ingin Terancam Lebih Lanjut, Trump Larang Keras Penggunaan TikTok di AS

Dalam artikel yang dipublikasikan Warta Ekonomi berjudul "Apple Buang Puluhan Ribu Aplikasi China dari App Store," proses persetujuan untuk game yang ingin mengaktifkan pembelian dalam aplikasi adalah panjang dan rumit, melukai semua kecuali pengembang game terbesar.

"Ini paling mempengaruhi pendapatan pengembang kecil dan menengah, tetapi karena kesulitan memperoleh lisensi bisnis, itu menghancurkan seluruh industri game iOS di China," kata manajer pemasaran untuk AppInChina Todd Kuhns.***

Halaman:

Editor: Galih Ferdiansyah

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x