Baca Juga: Pencinta Moge Rusia Diduga Pemilik Amonium Nitrat yang Meledakkan Beirut, Lebanon
Artikel ini sebelumnya telah terbit di Pikiran-rakyat.com dengan judul Google Hapus 2.500 Channel YouTube yang Terkait dengan Tiongkok
Disinformasi dari aktor asing yang telah muncul menjadi keprihatinan bagi para politisi dan perusahaan teknologi AS sejak pemilu presiden tahun 2016.
Saat itu, aktor yang terkait dengan pemerintah Rusia menyebarkan ratusan ribu pesan ke media sosial.
Selama empat tahun terakhir, perusahaan Google dan Facebook mencoba menghindari kejadian seperti di tahun 2016.
Baca Juga: Kabar Terbaru, Mike Pompeo Hubungi Menlu Indonesia dan Singapura untuk Bahas Laut China Selatan
Informasi pesan menipu itu juga menyebutkan aktivitas yang terkait dengan negara lain termasuk Rusia dan Iran.(Julkifli Sinuhaji/Pikiran Rakyat).***