Yahya, Terduga Pelaku Teror Sajam Juga Aniaya Pekerja Proyek PU

9 Februari 2020, 01:28 WIB
Preman Pensiun.*/DOK MNC PICTURES /

BANYUWANGI – Satuan Reskrim Polsek Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi belum berhasil menangkap Yahya, terduga pelaku percobaan pembunuhan terhadap Nastain (46).

Upaya percobaan pembunuhan dengan senjata tajam tersebut terjadi pada Senin (13/1/2020). Berarti, Yahya berhasil menghindari kejaran aparat lebih dari empat hari.

Kali ini, ringtimes.id menyajikan runtutan peristiwa terkait teror dan upaya percobaan pembunuhan yang terjadi di Desa Gintangan, Banyuwangi pada hari pertama yang dihimpun dari berbagai sumber.

Pelaku mendatangi rumah korban 

Terduga pelaku, Yahya  bersama temannya Hadi Rusdiyanto datang ke rumah korban sekira jam 13.00 WIB. Yahya menawarkan lebah kepada korban dan meminta uang transport sebesar Rp 50 ribu.

Korban dalam keterangannya mengaku menolak tawaran itu karena tidak memiliki uang. Namun, Yahya justru mengeluarkan dompet dan memberikan uang Rp 100 ribu, tapi korban menolak.

Yahya menantang korban untuk duel. Yahya juga sempat melempar asbak ke tembok.

Baca Juga: Dugaan Investasi Bodong Rp 200 Miliar KSP Tinara Banyuwangi

Sembari bersuara pelan, Yahya menyinggung soal pergantian kepala dusun. Korban dianggap membela Kepala Dusun Kedungbaru, Asmuri dan Kepala Dusun Gumukagung, Ihsan Fauzi.

Ada tiga orang saksi yang melihat langsung peristiwa itu.

Selang beberapa waktu, Korban menelepon Bhambinkamtibmas dan menceritakan peristiwa yang terjadi. Bhabinkamtibmas mengatakan akan memanggil Yahya esok hari.

“Mengamuk” di Balai Desa 

Yahya bersama Hadi Rusdiyanto sempat mendatangi Balai Desa Gintangan. Di sana Yahya dikabarkan marah-marah.

Geger di kantor desa itu membuat beberapa perangkat desa mengaku ketakutan.

Menganiaya Pekerja Proyek Pemerintah 

Diwaktu yang hampir bersamaan, Yahya dan Hadi Rusdiyanto datang ke sebuah tempat yang tidak jauh dari lokasi proyek MCK Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga, dan Tata Ruang di Lapangan Desa Gintangan.

Saat itu, beberapa pengurus Pokmas pelaksana proyek sedang berkumpul. Entah apa sebabnya, Yahya menganiaya salah satu pengurus.

Pekerja tersebut dikabarkan takut melapor setelah diancam pelaku.

Peristiwa itu disaksikan oleh beberapa pengurus pokmas.

Usai Salat, korban diancam akan dibunuh

Yahya kembali masuk ke rumah korban bersama Joko Prawito. Awalnya korban tidak mengetahui kedatangan dua orang itu karena sedang melaksanakan salat asar.

Ancaman kembali dilontarkan Yahya dengan menunjukkan belati kepada korban. Adu mulut terjadi, dan korban mengajak pelaku keluar rumah.

Saat di depan rumah itulah pelaku melakukan percobaan pembunuhan dengan menusukkan belati ke arah perut korban.

Baca Juga: Fitnah Terhadap Blambangan: Syeikh Maulana Ishaq

Peristiwa ini direkam oleh anak korban yang masih berusia dibawah umur. Melihat bapaknya akan ditusuk, sang anak langsung berteriak “bapak…bapak”

Hingga saat ini, anak korban dikabarkan mengalami trauma psikis sehingga harus diungsikan ke rumah salah satu keluarga.

Pelaku mencegat keluarga korban ditengah jalan

Merasa nyawa keluarganya terancam, korban bersama keluarganya bermaksud pergi meninggalkan rumah. Namun ditengah perjalanan, Yahya kembali menebar ancaman dengan menghentikan kendaraan korban.

Peristiwa itu diketahui banyak warga, termasuk oleh salah seorang staf desa setempat.

Korban melapor ke Polsek

Setelah tiga kali mendapat ancaman dari Yahya, korban akhirnya melapor ke Mapolsek Rogojampi. Setelah membuat laporan, korban mengaku diperintah untuk pulang dan disuruh kembali esok hari oleh petugas jaga. (DEF/NRP)

Editor: Dian Effendi

Tags

Terkini

Terpopuler