Sumitro Hadi: Koreografer Gandrung Sewu Tutup Usia, Ini Fakta dan Karyanya yang Mendunia

- 26 Desember 2020, 12:03 WIB
Sumitro Hadi Pencetus Koreografi Gandrung Sewu Tutup Usia:*
Sumitro Hadi Pencetus Koreografi Gandrung Sewu Tutup Usia:* /Tangkap Layar/Instagram @banyuwangi_kab/

RINGTIMES BANYUWANGI – Sumitro Hadi, sosok paling berpengaruh terhadap kesenian dan budaya Banyuwangi dengan sederet karya yang telah mendunia tutup usia pagi ini, di RSUD. Blambangan Banyuwangi, Sabtu, 26 Desember 2020.

Sumitro Hadi, merupakan budayawan yang memiliki pengaruh cukup besar terhadap kesenian dan budaya dengan karya-karya luar biasa yang ciptakan ini lahir pada tanggal 16 Agustus 1951.

Sosok Sumitro Hadi, adalah seniman hebat yang hingga akhir usianya ia masih eksis dalam kesenian Banyuwangi.

Baca Juga: Besok! Stray Kids dan GOT7 Meriahkan Perayaan Ulang Tahun Shopee di TV Show Shopee 12.12 Birthday

Sejak tahun 1968, ia telah berkecimpung dengan dunia seni dan pada tahun 1974 ia menciptakan tari dan koregrafi tari "Jejer Gandrung" yang sangat fenomenal bahkan menjadi ikon Banyuwangi saat ini.

Duka yang mendalam disampaikan oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Banyuwangi Yanuar Bramuda, pagi ini, Sabtu, 26 Desember 2020 kepada Ringtimesbanyuwangi.com melalui sambungan seluler.

Sumitro Hadi merupakan salah satu sosok legendaris di Banyuwangi dengan karya-karya fenomenalnya yang besar bahkan dikenal oleh dunia.

Sumitro Hadi dikenal sebagai koreografer berbakat karena latar belakang keluarga, riwayat pendidikan, riwayat pekerjaan, dan pengaruh terbesar dari pengalaman berkesenian yang mendorong munculnya kreativitas serta bakatnya sebagai seniman.

Baca Juga: 8 Pekerjaan yang Diharamkan dalam Islam, Nomor 7 Banyak yang Melakukan

Menjadi koreografer sekaligus Pimpinan Sanggar Tari Jingga Putih Rogojampi, membuatnya sangat berperan dan mendorong atas kemajuan seni tari kreasi tradisional di Banyuwangi.

Dengan karya-karyanya, Pak Mitro sapaan akrabnya dikenal luas sebagai Maestro penata tari kreasi di Banyuwangi dengan segudang prestasi yang luar biasa.

Pak Mitro, selain menjadi menjadi sosok pencetus Tarian Jarang Goyang yang dikenal mistis ini juga memiliki sederet prestasi lain.

“Salah satu karya besarnya adalah sebagai koreografer dan skenario Gandrung Sewu,” ucap Bramuda.

Gandrung Sewu festival tahunan yang diadakan oleh Dinas Kabupaten Banyuwangi, hal inilah yang membuat Sumitro menjadi sosok yang sangat penting dan memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap perkembangan dan kemajuan pariwisata.

Baca Juga: Di Hari Ibu, Putri Delina Mengenang Kembali Permintaan Lina Jubaedah Sebelum Meninggal

Tentunya, ia juga sebagai sosok sangat besar dalam dunia seni tari di Banyuwangi khususnya dalam bidang pengembang, pelestari, dan pendidik tari Banyuwangi.

Hal ini juga disampaikan Bram melalui sambungan selelur bahwasannya, “Pak Mitro ini juga memiliki dedikasi yang besar terhadap kesenian di Banyuwangi, ia juga meregenerasikan koreografi Gandrung kepada anak-anak muda di Banyuwangi.”

Karya tari dan lagu yang beliau ciptakan dari tahun 1968 hingga saat ini telah mencapai 103 karya.

Salah satu karyanya yang paling melegenda dan fenomeal menjadi ikon Banyuwangi sampai saat ini adalah tari Jejer Gandrung.

“Sumitro Hadi ini merupakan sosok benar-benar berpengaruh, dengan karyanya yakni ‘Paju Gandrung’ yang saat ini menjadi ikon Banyuwangi hingga dikenal dunia,” sambung Bramuda.

Baca Juga: Tanda-tanda Penuaan Dini pada Wanita Usia 30-an, Hal-hal ini Perlu Anda Waspadai

Dibuktikan dengan berbagai piagam penghargaan dari regional, nasional, bahkan internasional untuknya, Sumitro benar-benar menjadi sosok seniman yang melegenda.

Karya-karyanya mendunia dengan sejumlah bukti penghargaan dan murid yang telah beliau didik adalah bukti konkrit jika sosok Sumitro Hadi layak menyandang gelar maestro penata tari kreasi Banyuwangi.***

 

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah