Penurunan jumlah penjualan ini tentunya berdampak terhadap jumlah produksi, sehingga memaksa Ivory melakukan pengurangan tenaga kerja hingga hampir setengah jumlah pegawai agar usaha sepatu ini tetap bisa melangkah.
Sebenarnya, penurunan yang terjadi terhadap penjualan sepatu kulit Ivory ini tidak menjadi sesuatu yang mengagetkan.
Pasalnya, kegiatan belajar mengajar di sekolah saat ini sedang diberhentikan, padahal para siswa sekolah notabene jadi salah satu sumber pembeli paling tinggi terhadap produksi sepatu tersebut.
Bahkan sebelumnya ada beberapa sekolah di Banyuwangi yang khusus memesan sepatu untuk murid-muridnya di Ivory, namun kini dengan adanya pandemi Covid-19, pesanan itu harus berhenti.
Saat ini, rumah produksi sepatu kulit Ivory hanya bisa berharap agar pandemi segera cepat selesai, sehingga nantinya penjualan mereka kembali seperti semula.
Untuk sekarang, menurut penuturan Arma, terjadi, kenaikan jumlah penjualan di beberapa bulan terakhir ini, sehingga volume produksi sepatu kulit Ivory juga sudah mengalami penambahan jika dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya.
Baca Juga: 3 Produk Usaha Selalu Laris Dijual, Harus Coba Bisnis Case HP
Baca Juga: 3 Ide Bisnis Patungan Modal Mulai Rp300 Ribu, Usaha Bermodal Kecil Bikin Tajir
“Alhamdulillah, saat ini, jumlah penjualannya sudah mulai meningkat lagi, kira-kira mulai bulan Desember awal kemarin sudah mulai meningkat.” ***