Sekolah Adat Osing Banyuwangi 'Pesinauan', Berperan Lestarikan Tradisi dan Kearifan Lokal

- 26 Januari 2021, 07:45 WIB
Pengurus Daerah AMAN Resmikan Pendirian Sekolah Adat Osing di Banyuwangi.
Pengurus Daerah AMAN Resmikan Pendirian Sekolah Adat Osing di Banyuwangi. /Moh. Abd. Malik Efendi/Ringtimes Banyuwangi/

RINGTIMES BANYUWANGI –  Kenalkan adat tradisi kepada para generasi muda, Pengurus Daerah Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Osing Banyuwangi telah meresmikan berdirinya Sekolah Adat ‘Pesinauan’ yang bertempat di Sawah Art Space, Desa Olehsari, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi pada hari Minggu, 24 Januari 2021 lalu.

Pesinauan yang memiliki arti tempat belajar merupakan pusat belajar dan transfer pengetahuan terkait adat-istiadat, kesenian, pertanian, bahkan kuliner tradisional bagi generasi muda Masyarakat Adat Osing.

Ketua BPH PD AMAN Osing Banyuwangi, Agus Hermawan mengatakan berdirinya sekolah adat ini dalam rangka mempertahankan dan melestarikan adat dan tradisi Masyarakat Adat Osing di seluruh Banyuwangi.

Baca Juga: Kisah Pembantaian Anggota Ansor, PNI, PKI dan Operasi Gagak Hitam di Banyuwangi

“Sekolah ini adalah hasil inisiatif bersama untuk membentuk sekolah adat Osing, dan lahirlah Sekolah Adat bernama Pesinauan ini,” kata Agus kepada Ringtimesbanyuwangi.com pada Senin, 25 Januari 2020.

Sekolah adat ini juga merupakan wadah kegiatan yang sebelumnya sudah berjalan oleh sejumlah komunitas dan pemuda. Seperti latihan mocoan lontar yusuf dan gerak dasar tari tradisi yang diikuti anak-anak muda.

Agus menjelaskan sejumlah hal yang berkaitan dengan kearifan lokal akan diajarkan di sekolah ini agar dapat dipahami oleh generasi muda, termasuk membahas tentang konsep pertanian masyarakat osing dengan mengandalkan pupuk yang alami atau organik.

Baca Juga: Wisata Alam Banyuanyar Kalibaru Banyuwangi, Suguhkan Sumber Air nan Asri

Dia menjelaskan, selain berkonsepkan alam, sekolah ini juga memanfaatkan potensi masing-masing komunitas adat. Sehingga kedepan dalam perkembangannya setiap komunitas adat diharapkan memiliki kegiatan pembelajaran serupa yang dapat menjadi sarana dalam mentransfer pengetahuan adat kepada generasi muda.

“Di Sawah Art Space ini hanyalah salah satu lokasi pembelajaran sekaligus sekretariatnya, namun untuk ruang kegiatan belajar mengajar juga akan dilaksanakan di kampung adat Osing lainnya dengan waktu pelaksanaanya yang sangat fleksibel,” jelas Agus.

Halaman:

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x