4 Alasan Dilakukannya Tradisi Kawin Colong oleh Laki-Laki Suku Osing Banyuwangi

- 12 Februari 2021, 06:00 WIB
Alasan Dilakukannya Tradisi Kawin Colong Oleh Laki-Laki Suku Osing Banyuwangi
Alasan Dilakukannya Tradisi Kawin Colong Oleh Laki-Laki Suku Osing Banyuwangi /Ringtimes Banyuwangi/M. Abd. malik Efendi/

RINGTIMES BANYUWANGI - Salah satu warisan adat atau tradisi leluhur yang hingga saat ini masih diperjuangkan dan dilestarikan eksistensinya adalah kawin colong pada masyarakat Osing Banyuwangi.

Keeksistensiannya terlihat pada realita yang terjadi masyarakat, bahwa hampir semua masyarakat Osing melakukan kawin colong.

Akan tetapi, dalam tataran praktek kawin colong para pelaku mempunyai alasan dan faktor penyebab yang berbeda antara orang yang satu dengan orangyang lainnya.

Baca Juga: Weton, Neptu, dan Pasaran untuk Pernikahan, Begini Cara Menghitungnya

Perbedaan ini disebabkan karena manusia pada dasarnya adalah aktif bergerak pada diri nya sendiri tidak dapat diseragamkan perilakunya, termasuk dalam kawin colong.

Dibawah ini merupakan alasan laki-laki pada suku Osing Banyuwangi melakukan tradisi kawin colong, dilansir Ringtimesbanyuwangi.com dari Jurnal Al-Ahwal yang diterbitkan pada tahun 2017

Tidak direstui Orang Tua

Restu orang tua tentu menjadi hal utama dalam sebuah pernikahan. Namun, kadang orang tua enggan memberikan restu karena berbagai alasan.

Baca Juga: 2 Weton Wanita yang Paling Berpotensi Selingkuh, Pria Perlu Waspada

Hal ini kemudian yang menjadi alasan kawin colong terjadi. Membuat laki-laki membawa pulang kekasihnya dengan persetujuan sang perempuan.

Halaman:

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x