RINGTIMES BANYUWANGI – Pemkab Banyuwangi dan Bank Indonesia berkolaborasi untuk mengembangkan komoditas batik dan beras.
Kedua pihak telah menandatangani nota kesepahaman atau MoU. Menurut Ipuk, kolaborasi ini merupakan bagian dari pemulihan ekonomi warga.
“MoU sudah kami teken. Ini merupakan bagian dari pemulihan ekonomi, ada beberapa kelompok usaha yang didampingi, mulai dari soal teknis pengembangan, perluasan pemasaran, hingga akses pembiayaan,” ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Selasa (13/4/2021).
Baca Juga: Pasar Takjil Banyuwangi Telah Diresmikan, Bupati Ipuk: Ekonomi Rakyat Harus Tetap Jalan
Baca Juga: Alih-alih Bantu Perbaiki Loteng Mertua, Pria di Banyuwangi Tewas Tersengat Listrik
Tidak hanya itu, upaya tersebut juga dilakukan untuk memulihkan ekonomi lokal, terutama UMKM, sektor pertanian, dan perikanan.
Upaya yang dilakukan, seperti pendampingan UMKM, pemberian alat usaha produktif gratis, warung naik kelas, gerakan Hari Belanja ke Pasar, dan UMKM, bantuan pupuk organik, hadirnya gerai pelayanan publik khusus nelayan, dan sebagainya.
“Kami terus berupaya mendorong ekonomi arus bawah agar pulih. Terima kasih Bank Indonesia (BI) berkolaborasi terjun ke Banyuwangi membantu UMKM dan pertanian kami,” jelas Ipuk, dikutip Ringtimesbanyuwangi.com dari laman Banyuwangikab.go.id, Rabu 14 April 2021.
Baca Juga: Lalu Lintas Buka Tutup, Dampak Pembangunan Drainase di Siliragung