Network
BANYUWANGI – Pemakzulan KH. Abdurrahman Wahid alias Gus Dur dari kursi Presiden Republik Indonesia menjadi skandal politik yang mencengangkan.
Selama hampir dua dekade, peristiwa tersebut hanya jadi rasan-rasan bergelimang kabut ketakjelasan. Sumpah serapah dan kecaman saja yang bisa dilontarkan oleh pecinta Gus Dur.
Mendiang Gus Dur sendiri, diam saja. Tak mau ambil pusing untuk membeberkan peristiwa tersebut seutuhnya. “Biar sejarah yang membuktikan,” demikian ungkapan yang kerap dilontarkan cucu pendiri NU itu tiap disinggung topik tersebut.
Benar kiranya. Sepuluh tahun setelah Gus Dur berpulang, sejarah benar-benar membuktikannya. Sejarawan cum jurnalis muda Virdika Rizky Utama, menemukan sejumlah dokumen rahasia tentang peristiwa tersebut.
Virdika Rizky Utama menelusuri dan menulisnya dalam sebuah buku yang fenomenal serta best seller, ‘Menjerat Gus Dur’.
Buku yang lagi hits dan jadi topik perbincangan skala nasional itu bakal hadir di Banyuwangi bersama penulisnya. Dibedah langsung di Kantor PCNU Banyuwangi pada Selasa (12/2/2020) mendatang mulai Pukul 14.00 WIB hingga selesai.
Temukan dokumen rahasia pemakzulan Gusdur di Gedung DPR
Saat bedah buku ‘Menjerat Gus Dur’ di Kantor PWNU Jawa Barat, di Jalan Terusan Galunggung, Kota Bandung, Sabtu (1/2/2020), Virdika Rizky Utama pun menceritakan beratnya menyelesaikan buku tersebut.
Apalagi buku ini berasal dari dokumen rahasia yang sempat dibuang di Gedung DPR RI tepatnya di Fraksi Golkar.
“Saya menemukan dokumen ini beberapa saat sebelum kasus Setya Novanto menabrak tiang listrik. Di Golkar ada pembuangan dokumen dan ternyata saat saya baca isinya sangat menarik karena di dalamnya memuat rencana pemakzulan Gusdur. Bahkan 70 persen perencanaannya akurat seperti kejadian aslinya. Padahal masih perencanaan,” katanya. (DEF/NRP)
