TKI Banyuwangi di Hongkong, Pak Anas Kirimi Kami Masker

- 11 Februari 2020, 08:10 WIB
Postingan status di grup facebook I Love Banyuwangi
Postingan status di grup facebook I Love Banyuwangi /Dian Effendi/Ringtimes PR/

BANYUWANGI – Penyebaran Virus Corona di Hongkong membuat para tenaga kerja Indonesia asal Banyuwangi mengaku kesulitan mendapat masker.

Pernyataan itu diunggah akun facebook Bly Adie Nak Bali di grup Seputar Info Banyuwangi (SIB) pada Senin (9/2/2020) pukul 11.45 WIB.

Bly Adie Nak Bali membuat postingan; “Maaf diluar tema, Mohon klu (kalau) tidak suka postingan ini jangan komen macam-macam. Ini musibah bukan lelucon. Dan kami tidak minta gratis.”

Dalam unggahannya, Bly Adie Nak Bali juga mencantumkan screenshot status yang Ia unggah di grup I Love Banyuwangi;

“Mugo2 nok grup iki nyampek no ke Pak Bupati Banyuwangi rakyatmu asal Banyuwangi di luar negeri lagi terkena musibah Virus Corona. Butuh masker. Harga Masker selangit. Siapa tau dermawan yang baik hati, kami tidak meminta gratis. Paling tidak harga normal. Kami para pahlawan devisa susah untuk cari masker. Terima kasih salam seduluran BMI asal Desa Sembulung Banyuwangi,” ungkapnya.

Baca Juga: Virus Corona Belum Selesai, Muncul Virus H9N2

Unggahan status facebook tersebut mendapat komentar yang beragam dari anggota grup. Baik yang mencibir ataupun yang merasa iba akan nasib TKI asal Banyuwangi di Hongkong.

Dalam keterangannya kepada ringtimes.pikiran-rakyat.com melalui pesan messenger, di Hongkong banyak orang yang menjual masker dengan harga tinggi.

“Saya harap Bapak Bupati Anas sudi kiranya membantu kami,” jelasnya.

Selain harga mahal hingga mencapai Rp 800 ribu untuk 50 lembar, masker di Hongkong juga susah didapat.

“Itu pihak (penjual) yang nakal. Itu orang Indonesia yang jual di Hongkong. Saya sudah pesan ke saudara tapi ekspedisinya penuh,” jelasnya.

Baca Juga: Cina Terserang Corona, Bali Waspada Flu Babi

Narasumber mengatakan, warga Indonesia sempat mendapat bantuan masker dari KJRI Hongkong. Dia menyebut masing-masing orang mendapat lima lembar masker.

Menurutnya, lima lembar masker tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan.

“Kita disarankan ganti masker lima jam sekali. Tapi karena susah dapat masker, sehari sekali kita baru ganti,” keluhnya.

Dia berharap, Bupati Banyuwangi dapat memahami keluh kesah TKI di Hongkong dan segera berkomunikasi dengan pengurus Ikawangi Hongkong untuk memastikan kebutuhan masker.

Baca Juga: Angka Kematian Virus Corona Lebih Tinggi dari Epidemi SARS

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah