“Tapi dia (AR) ngaku sisanya disimpan di tokonya.”
Pengadaan bahan bangunan proyek yang ditangani KSM Agung Wilis, lanjut Masykur, ditangani penuh oleh AR sebagai bendahara.
“Karena memiliki toko bangunan, AR belanja di tokonya sendiri.”
Baca Juga: Selama Lima Bulan ke Depan Google Akan Hapus Biaya Iklan Untuk Media
Selain itu, AR juga melayani pengadaan bahan bangunan untuk KSM Gelintang yang menangani proyek sejenis di Lapangan Gintangan.
Administasi pembelanjaan masih menjadi kendala dalam penyusunan laporan pertanggungjawaban proyek. Masykur menambahkan, persoalan menjadi krusial karena ada pemakaian bahan yang tidak sesuai dengan spesifikasi.
“Beberapa hari lalu kita terpaksa bongkar pipa pengolahan limbah di titik 2 dan 3 karena ukurannya terlalu kecil,” jelasnya.
Baca Juga: Semakin Dekat Dengan Barcelona Si Lautaro Martinez Bintang Inter Milan
Kepada Ringtimes, Masykur memperkirakan banyak bahan-bahan lainnya yang “dicolong” dalam proyek tersebut. Seperti ukuran besi, pengadaan daun pintu, dan tandon air.
“Dia sudah saya ingatkan daun pintu dan tandon air tidak sesuai. Katanya kalau MCK menjadi urusannya, tapi sampai sekarang tidak diganti,” jelasnya.