Bupati Anas Memohon Pemuka Agama Bersinergi Tangani Covid-19

- 17 Mei 2020, 17:30 WIB
Tim Penanganan Covid-19 UPT Puskesmas Sawah Baru, Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) berdoa sebelum mulai beraktivitas.
Tim Penanganan Covid-19 UPT Puskesmas Sawah Baru, Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) berdoa sebelum mulai beraktivitas. /- Foto: instagram @puskesmassawahbaru

RINGTIMES BANYUWANGI - Berbagai langkah-langkah strategis hingga prediksi pasca Covid-19 dipaparkan dalam pertemuan buka bersama Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Banyuwangi di Pendopo Sabha Swagata Blambangan bersama tokoh agama, Sabtu (16/5/2020).

Turut hadir dalam pertemuan tersebut antara lain Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Arman Asmara Syarifudin, Komandan Kodim 0825 Banyuwangi Letkol [Inf] Yuli Eko Purwanto, Komandan Angkatan Laut Letkol Laut [P] Joko Setiyono, Kepala Kejaksaan Negeri Banyuwangi M. Mi’raj, dan juga hadir pula Kepala Kementerian Agama Banyuwangi H. Slamet. Sementara dari organisasi Islam yang hadir antara lain Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Al-Irsyad, LDII, dan Rabithah Alawiyah.

Bupati Anas dalam kesempatan tersebut memohon para pemuka agama untuk turut serta memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang berbagai hal ikhwal kebijakan pemerintah dalam menangani Covid-19.

Baca Juga: Musuh Itu Ada

 “Kita perlu memiliki kesamaan persepsi dalam menangani wabah ini. Langkah-langkah yang kami ambil  bukan tindakan yang serta merta, namun melalui panduan dari pusat maupun kajian-kajian yang ada dari berbagai lembaga yang diakui legitimasinya,” ungkap Anas, yang juga Ketua Gugus Tugas.

Anas mencontohkan tentang bagaimana kebijakan dalam penyaluran Jaring Pengaman Sosial. Ada berbagai skema bantuan yang disiapkan. Baik dari Pemerintah Pusat, Provinsi ataupun dari Kabupaten sendiri. Beberapa di antaranya ada yang mempersoalkan besaran bantuan dari masing-masing jenis bantuan tersebut.

“Seperti halnya bantuan dari BLT DD atau Bantuan Sosial Tunai dari Kemensos yang mencapai Rp600 ribu. Sedangkan yang dari Pemkab hanya Rp200 ribu. Tentu harapannya bisa sama, namun kondisi fiskal daerah tidak memungkinkan. Kebutuhannya bisa mencapai Rp100 miliyar lebih. Sedangkan sisa anggaran yang ada sekitar Rp250 Miliyar. Jika dipaksakan, akan banyak sektor yang tersendat. Seperti halnya pembangunan infrastruktur,” Papar Anas.

Baca Juga: INNALILLAHI Ibu Mertua Uut Permatasari Meninggal Dunia

Begitu pula dengan penangan pasca Covid-19. Hasil riset dari berbagai lembaga survey menyebutkan bahwa akan ada lonjakan kegiatan pariwisata yang akan dilakukan oleh publik pasca pandemi. Prediksi tersebut harus segera disikapi, jika tidak ingin Banyuwangi telat dalam pemulihan ekonomi.

“Selain ingin bertemu dengan masyarakat, kebanyakan dari masyarakat menginginkan berwisata pasca pandemi ini. Untuk itu, kita perlu menyiapkan pariwisata seperti apa di era new normal ini. Hal ini yang akan kita rumuskan ke depannya,” papar Anas.

Halaman:

Editor: Dian Effendi

Sumber: Pemkab Banyuwangi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x