RINGTIMES BANYUWANGI – Tujuan dari ibadah adalah agar manusia menjadi bertakwa. Taat kepada Allah dan Rasulnya.
Karena hal itu sebagai modal menuju keberuntungan di dunia dan akhirat.
dengan merujuk Surat Ali-Imran 133-136 yang berbunyi:
“Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan untuk mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa. (133).“
“Yaitu bagi orang-orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan. (134).“
“Dan juga orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzalimi diri sendiri. Ia segera mengingat Allah lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya, dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa-dosanya selain Allah? Mereka pun tidak meneruskan perbuatan dosa itu, sedang mereka mengetahui. (135).”
“Balasan bagi mereka ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya. Itulah sebaik-baik pahala bagi orang-orang yang beramal. (136).”
Baca Juga: 70 Ribu Orang Akan Masuk Surga Tanpa Hisab dan Azab, Asalkan Memenuhi Syarat ini
Baca Juga: 12 Amalan yang Memudahkan Wanita Masuk Surga
Imam Ar-Razi dalam tafsirnya menjelaskan kriteria orang yang bertakwa yang akan mendapatkan ampunan dari Allah SWT.
Dilansir oleh Ringtimesbanyuwangi.com dari kanal YouTube Doa Pedia pada 31 Maret Berikut adalah kirteria Al-Muttaqin (orang yang bertakwa):
1. Orang yang mau menginfakkan sebagian hartanya untuk orang yang membutuhkan
Baca Juga: 5 Keutamaan Wudhu Sebelum Tidur, Hajat Terkabul dan Dapat Ampunan Allah
Baca Juga: Inilah Isi Kandungan Surah An Nasr, Pertolongan dan Ampunan Allah Akan Selalu Ada
Baca Juga: Muslimah Harus Hindari 6 Sifat-sifat Ini, agar Mendapat Pahala dan Ampunan Allah SWT
Menginfakkan sebagian hartanya untuk kepentingan umum, dalam kondisi susah, maupun mudah.
terjepit maupun sedang berduit, dalam keadaan miskin atau sedang mempunyai mobil selusin.
Imam Ibnu Kasir dalam tafsirnya, menjelaskan tentang infak secara lebih luas, dengan berbuat baik.
Kepada kerabat maupun orang lain dengan berbagai jenis kebaikan.
2. Orang yang mampu meredam kemarahannya
Terutama ketika menghadapi kegagalan dalam usahanya, atau sedang mendapatkan ujian kehidupan.
Bahkan dalam menghadapi perbedaan pikiran, pendapat, pilihan, atau yang lain.
Ia lebih meredam marahnya agar tidak dikuasai amarah karena orang yang dikuasai amarah hidupnya tak akan terarah.
3. Orang yang mau memaafkan orang lain
Bila berbuat salah ia meminta maaf, tanpa diminta terlebih dahulu. Karena ia sadar manusia tak ada yang sempurna.
Pasti mempunyai kesalahan, serta pelupa. Maka dirinya sadar betul untuk memaklumi dan mamaafkan.
Memaafkan orang lain yang berbuat salah padanya.
4. Orang yang ketika berbuat salah, ia langsung beristigfar
Meminta ampunan kepada Allah atas kesalahan yang telah dilakukan, karena orang yang bertaubat.
Karena orang yang bertaubat dosanya akan diampuni, dan seperti bayi yang tak mempunyai dosa.
Semoga bermanfaat dan kita semua selalu dalam lindungan Allah SWT.***