Ceramah Pendek Malam Lailatul Qadar Lengkap dengan Keistimewaannya, Penetapan Takdir, Ajal, dan Rezeki

20 April 2022, 15:24 WIB
Ilustrasi ceramah pendek menjelang malam Lailatul Qadar dan keistimewaannya, penetapan takdir, ajal, hingga rezeki. /Kementerian PUPR

RINGTIMES BANYUWANGI - Simak ceramah pendek menjelang malam Lailatul Qadar yang disampaikan oleh calon hakim dari Lombok, Zainul Hal, S.Sy., M.Si.

Ceramah yang akan dipaparkan kali ini berisi lengkap dengan keistimewaan malam yang lebih baik dari seribu bulan tersebut. 

Selain menjelaskan keistimewaan malam Lailatul Qadar, ceramah pendek ini juga akan menjabarkan pengertian, makna, hingga dalil dari keindahan malam seribu bulan. 

Baca Juga: Perbedaan Antara Malam Lailatul Qadar dan Nuzulul Quran, Beserta Doa Memohon Ampunan

Malam Lailatul Qadar menjadi malam yang sangat dinantikan oleh seluruh umat muslim di dunia saat Ramadhan tiba. 

Malam seribu bulan tersebut datang pada 10 hari terakhir Ramadhan, sehingga alangkah baiknya kita memperbanyak amalan ibadah. 

Artikel ini pernah tayang sebelumnya di PortalJember.com dengan judul: Ceramah Pendek atau Kultum tentang Lailatul Qadar dan Keistimewaannya, Simak Teksnya Berikut

Ceramah Pendek atau Kultum Tentang Lailatul Qadar dan Keistimewaannya

Assalaamu‘alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.

Baca Juga: Bacaan Doa Malam Lailatul Qadar, Semua Dosa Akan Dihapuskan

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ، اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَبِهِ أَجْمَعِيْنَ. (أََمَّا بَعْدُ)

Menurut Quraish Shihab, kata Qadar (قدر) sesuai dengan penggunaannya dalam ayat-ayat Al Qur’an dapat memiliki tiga arti yakni [Muhammad Quraish Shihab, Wawasan Al Qur’an]:

1. Penetapan dan pengaturan

Lailat Al-Qadar dipahami sebagai malam penetapan Allah bagi perjalanan hidup manusia. Penggunaan Qadar sebagai ketetapan dapat dijumpai pada surat Ad-Dukhan (44) ayat 3-5 :

إِنَّآ أَنزَلۡنَٰهُ فِي لَيۡلَةٖ مُّبَٰرَكَةٍۚ إِنَّا كُنَّا مُنذِرِينَ فِيهَا يُفۡرَقُ كُلُّ أَمۡرٍ حَكِيمٍ أَمۡرٗا مِّنۡ عِندِنَآۚ إِنَّا كُنَّا مُرۡسِلِينَ

“sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan.4. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah,5. (yaitu) urusan yang besar dari sisi Kami. Sesungguhnya Kami adalah Yang mengutus rasul-rasul.

Baca Juga: 5 Amalan Malam Lailatul Qadar agar Diampuni Dosa-Dosanya, Perbanyak Ibadah di Bulan Berkah

2. Kemuliaan

Malam tersebut adalah malam mulia tiada bandingnya. Ia mulia karena terpilih sebagai malam turunnya Al-Quran.

Penggunaan Qadar yang merujuk pada kemuliaan dapat dijumpai pada surat Al-An’am (6): 91 yang berbicara tentang kaum musyrik: Mereka itu tidak memuliakan Allah dengan kemuliaan yang semestinya, tatkala mereka berkata bahwa Allah tidak menurunkan sesuatu pun kepada masyarakat.

وَمَا قَدَرُواْ ٱللَّهَ حَقَّ قَدۡرِهِۦٓ إِذۡ قَالُواْ مَآ أَنزَلَ ٱللَّهُ عَلَىٰ بَشَرٖ مِّن شَيۡءٖۗ قُلۡ مَنۡ أَنزَلَ ٱلۡكِتَٰبَ ٱلَّذِي جَآءَ بِهِۦ مُوسَىٰ نُورٗا وَهُدٗى لِّلنَّاسِۖ تَجۡعَلُونَهُۥ قَرَاطِيسَ تُبۡدُونَهَا وَتُخۡفُونَ كَثِيرٗاۖ وَعُلِّمۡتُم مَّا لَمۡ تَعۡلَمُوٓاْ أَنتُمۡ وَلَآ ءَابَآؤُكُمۡۖ قُلِ ٱللَّهُۖ ثُمَّ ذَرۡهُمۡ فِي خَوۡضِهِمۡ يَلۡعَبُونَ ٩١ [ الأنعام:91]

“91. Dan mereka tidak menghormati Allah dengan penghormatan yang semestinya, di kala mereka berkata: “Allah tidak menurunkan sesuatu pun kepada manusia”.

Baca Juga: 5 Amalan Malam Lailatul Qadar, Perbanyak Pahala di Hari yang Penuh Berkah

Katakanlah: “Siapakah yang menurunkan kitab (Taurat) yang dibawa oleh Musa sebagai cahaya dan petunjuk bagi manusia, kamu jadikan kitab itu lembaran-lembaran kertas yang bercerai-berai, kamu perlihatkan (sebahagiannya) dan kamu sembunyikan sebahagian besarnya, padahal telah diajarkan kepadamu apa yang kamu dan bapak-bapak kamu tidak mengetahui(nya)?”

Katakanlah: “Allah-lah (yang menurunkannya)”, kemudian (sesudah kamu menyampaikan Al Quran kepada mereka), biarkanlah mereka bermain-main dalam kesesatannya. [Al An’am:91]”

3. Sempit

Malam tersebut adalah malam yang sempit, karena banyaknya malaikat yang turun ke bumi, seperti yang ditegaskan dalam surat Al-Qadr.

Penggunaan Qadar untuk melambangkan kesempitan dapat dijumpai pada surat Ar-Ra’d (13) ayat 26: Allah melapangkan rezeki yang dikehendaki dan mempersempit (bagi yang dikehendaki-Nya).

Baca Juga: Simak Waktu Kedatangan Malam Lailatul Qadar Menurut Hadits Nabi, Jangan Lewatkan Keutamaannya

ٱللَّهُ يَبۡسُطُ ٱلرِّزۡقَ لِمَن يَشَآءُ وَيَقۡدِرُۚ وَفَرِحُواْ بِٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَا وَمَا ٱلۡحَيَوٰةُ ٱلدُّنۡيَا فِي ٱلۡأٓخِرَةِ إِلَّا مَتَٰعٞ ٢٦ [ الرّعد:26]

“26. Allah meluaskan rezeki dan menyempitkannya bagi siapa yang Dia kehendaki. Mereka bergembira dengan kehidupan di dunia, padahal kehidupan dunia itu (dibanding dengan) kehidupan akhirat, hanyalah kesenangan (yang sedikit). [Ar Ra’d:26]”

Lailatul Qadar dapat juga kita artikan sebagai malam pelimpahan keutamaan yang dijanjikan oleh Allah kepada umat islam yang berkehendak untuk mendapatkan bagian dari pelimpahan keutamaan itu. Keutamaan ini berdasarkan nilai Lailatul Qadar sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan.

Keistimewaan Lailatul Qadar

Ada beberapa keutamaan Lailatul Qadar berdasarkan tafsiran para ulama terhadap surat Al-Qadr (97) ayat 1-5, yaitu:

Baca Juga: Keutamaan Malam Lailatul Qadar Lengkap dengan Bacaan Beserta Artinya

إِنَّآ أَنزَلۡنَٰهُ فِي لَيۡلَةِ ٱلۡقَدۡرِ ١ [ الـقدر:1]

1. Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan. [Al Qadr:1]

وَمَآ أَدۡرَىٰكَ مَا لَيۡلَةُ ٱلۡقَدۡرِ ٢ [ الـقدر:2]

2. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? [Al Qadr:2]

لَيۡلَةُ ٱلۡقَدۡرِ لَيۡلَةُ ٱلۡقَدۡرِ خَيۡرٞ مِّنۡ ٣ [ الـقدر:3]

3. Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. [Al Qadr:3]

أَلۡفِ شَهۡرٖ تَنَزَّلُ ٱلۡمَلَٰٓئِكَةُ بِإِذۡنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمۡرٖ ٤ [ الـقدر:4]

4. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. [Al Qadr:4]

Baca Juga: Kemuliaan Malam Lailatul Qadar, Lebih Baik dari Malam Seribu Bulan

سَلَٰمٌ هِيَ حَتَّىٰ مَطۡلَعِ ٱلۡفَجۡرِ ٥ [ الـقدر:5]

5. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar. [Al Qadr:5]

1. Lailatul Qadar lebih baik dari seribu bulan

Mujahid mengatakan bahwa yang dimaksud lebih baik dari seribu bulan adalah malam Lailatul Qadar lebih baik dari 1000 bulan, yaitu untuk amalan, puasa, dan shalat malam yang dilakukan ketika itu lebih baik dari seribu bulan.

Mujahid juga berkata bahwa lailatul qadar itu lebih baik dari 1000 bulan yang tidak terdapat lailatul qadar. Pendapat ini juga menjadi pendapat Qotadah bin Da’amah dan Imam Syafi’i. (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 7: 609).

Jika ibadah dalam lailatul qadar sama dengan ibadah di seribu bulan lamanya, maka ada keutamaan mendirikan shalat malam ketika itu sebagaimana disebutkan dalam hadits muttafaqun ‘alaih, dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

Baca Juga: 6 Amalan yang Bisa Dilakukan Saat Malam Lailatul Qadar, Raih Semua Pahala di Hari yang Penuh Berkah

مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Barangsiapa yang menghidupkan lailatul qadar dengan shalat malam atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 1901 dan Muslim no. 760).

2. Malaikat turun pada malam tersebut membawa keberkahan dan rahmat

Allah Ta’ala berfirman,

تَنَزَّلُ ٱلۡمَلَٰٓئِكَةُ بِإِذۡنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمۡرٖ ٤ [ الـقدر:4]

“Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan”. [Al Qadr:4]

Malaikat ketika malam penuh kemuliaan tersebut turun ke muka bumi. Itu menandakan bahwa malam tersebut banyak keberkahan. Malaikat setiap kali turun tentu membawa keberkahan dan rahmat.

Sebagaimana malaikat membawa keberkahan ketika mendatangi halaqoh ilmu. Sampai-sampai mereka meletakkan sayapnya karena ridho pada penuntut ilmu.

Baca Juga: Amalan Ibadah di Malam Lailatul Qadar yang Jatuh di Malam Ke-27

Sedangkan yang dimaksud dengan “ar-Ruh” dalam surat Al Qadr adalah malaikat Jibril. Penyebutan Jibril di situ adalah penyebutan khusus setelah sebelumnya disebutkan mengenai malaikat secara umum.

Sedangkan maksud “min kulli amr” dalam ayat tersebut adalah bahwa ketika itu datang keselamatan atau kesejahteraan untuk setiap urusan (perkara).

3. Setan tidak bisa bertingkah jahat pada malam Lailatul Qadar

Allah Ta’ala berfirman,

سَلَٰمٌ هِيَ حَتَّىٰ مَطۡلَعِ ٱلۡفَجۡرِ ٥ [ الـقدر:5]

“Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar”. [Al Qadr:5]

Yang dimaksud di sini adalah pada malam tersebut penuh dengan keselamatan. Mujahid berkata bahwa setan tidak bisa melakukan kejelekan atau mengganggu manusia pada malam tersebut. (Lihat Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 7: 610)

Ibnu Zaid dan Qotadah berkata bahwa pada malam lailatul qadar hanya ada kebaikan saja, tidak ada kejelekan hingga terbit fajar. (Lihat Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 7: 611).

Baca Juga: Perbedaan Antara Malam Lailatul Qadar dan Nuzulul Quran, Beserta Doa Memohon Ampunan

4. Pada malam tersebut ditetapkan takdir, ajal, dan rezeki

Ketika menafsirkan ayat terakhir, Ibnu Katsir membawakan perkataan Qotadah dan ulama lainnya bahwasanya pada lailatul qadar diatur berbagai macam urusan. Ketika itu ajal dan berbagai rezeki ditetapkan. Hal ini sebagaimana firman Allah Ta’ala dalam ayat lainnya:

فِيهَا يُفۡرَقُ كُلُّ أَمۡرٍ حَكِيمٍ ٤ [ الدخان:4]

“Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah”, [Ad Dukhan:4]

5. Keselamatan dan rahmat bagi yang menghidupkan Lailatul Qadar di masjid

Asy Sya’bi berkata mengenai ayat,

Baca Juga: Bacaan Doa Malam Lailatul Qadar, Semua Dosa Akan Dihapuskan

سَلَٰمٌ هِيَ حَتَّىٰ مَطۡلَعِ ٱلۡفَجۡرِ ٥ [ الـقدر:5]

“Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar”. [Al Qadr:5]

Yaitu bahwa keselamatan dan malaikat datang pada malam tersebut bagi ahli masjid, itu berlangsung hingga datang fajar (Shubuh).

Lihat Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 7: 610.

Adapun hikmah dari itu semua salah satunya agar kita senantiasa meningkatkan amalan ibadah kita. Oleh karena itu, mari kita maksimalkan amalan ibadah kita pada 10 malam terakhir di bulan ramadhan ini.

Sekian kultum singkat kali ini, saya akhiri, wassalaamu‘alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.*** (Woro Auliadana Balkis/PortalJember.com)

Editor: Shofia Munawaroh

Sumber: Portal Jember

Tags

Terkini

Terpopuler