Berikut 6 Wanita yang Tergolong Jangan di Nikahi Karena Bikin Susah Suami dan Keluarga

12 Juli 2020, 16:51 WIB
Ilustrasi pernikahan. //Pexels

RINGTIMES BANYUWANGI- Menikah adalah persyaratan islam bisa juga dibilang menjadi sunnah Nabi muhammad  SAW, Tidak hanya itu, menikah juga menjadi jalan kemanusiaan yang sesuai fitrah penciptaannya.

Sebab, dalam manusia pastinya mempunyai ketertarikan dengan lawan jenis baik dari pihak laki-laki atupun perempuan.

Dengan menikah itu, nasab (garis keturunan) akan terjaga. Keturunan akan dilahirkan dengan nasab yang jelas. Siapa ayah dan ibunya.

Baca Juga: Jangan Dibuang, Bawang Putih Bertunas Bisa Cegah Kanker, serta Demensia Sampai Stroke

Karena itu, Islam sangat mengecam perzinahan, kumpul kebo, dan semacamnya. Karena, tindakan-tindakan nista itu akan merusak garis keturunan.

Sebab, salah satu tujuan syariat Islam (maqashid syariah) adalah hifdzun nasal (menjaga nasab atau garis keturunan).

Demikian pentingnya menikah, maka memilih pasangan yang baik tidak kalah pentingnya. Apalagi, memilih wanita untuk menjadi calon istri. Sebab, istrilah yang akan menjadi guru pertama dan utama (madrasatul ula) bagi anak-anaknya.

Imam Ghazali, ulama tasawuf, memberikan panduan kepada setiap pria untuk menghindari menikah dengan 6 golongan wanita yang memiliki sifat berikut ini.

Artikel ini sebelumnya telah terbit di portal jember dengan judul 6 Golongan Wanita Ini Jangan Dinikahi Karena akan Bikin Susah Suami dan Keluarga

1) Al Annanah
Al Annanah adalah wanita yang suka mengeluh dan mengadu. Menikahi wanita tipe ini membuat suami akan susah dalam memimpin rumah tangga.

Sebab, mengeluh tidak akan menjadi jalan keluar dari setiap masalah. Bukannya membantu, istri yang suka mengeluh hanya akan membuat suami emosi.

Demikian pula dengan wanita yang suka mengadu kepada keluarga, kerabat, atau sahabat, yang ada hanya akan membuat hubungan suami istri menjadi retak.

2) Al Mananah
Al Mananah adalah wanita yang suka mengungkit-ungkit kebaikan dan jasanya. Ini adalah wanita yang akan membuat suami merasa direndahkan.

Baca Juga: Jangan Dibuang, Bawang Putih Bertunas Bisa Cegah Kanker, serta Demensia Sampai Stroke

Sebab, suami seakan tidak memiliki kebaikan di mata istrinya. Apalagi, jika nafkah yang diberikan suami lebih sedikit dengan pendapatan yang dimiliki istrinya.

Tidak hanya itu, mengungkit-ungkit kebaikan hanya akan membuat pahala hangus. Padahal, cita-cita semua keluarga adalah mereka bisa berkumpul kembali di surga kelak.

3) Al Hananah
Al Hananah adalah wanita yang suka menceritakan dan membanggakan orang di masa lalu. Bisa saja ia membanding-bandingkan suami dengan mantan pacarnya dulu.

Atau, bila ia janda, istri hanya akan membangga-banggakan mantan suaminya. Sebab, pada dasarnya manusia tidak suka bila ia dibanding-bandingkan dengan orang lain.

Baca Juga: Apakah Boleh Poligami? Berikut Syarat yang Paling Sering Diajukan oleh Istri Pertama

4) Al Haddaqah
Al Haddaqah adalah wanita yang keinginan belanjanya besar, mudah tertarik suatu barang atau produk, dan suka meminta suami membelikan.

Singkatnya adalah ini tipa istri yang konsumtif dan boros. Akhirnya, kerja keras suami dan nafkah yang diberikan seakan tidak ada artinya.

Mengapa? Karena tidak pernah cukup memenuhi nafsu belanja dan konsumtif istrinya. Meskipun suaminya orang kaya, boros tetap tidak baik dan tidak disukai agama.

Apatah lagi bila suaminya pas-pasan atau miskin. Betapa banyak suami yang akhirnya terperosok ke jalan haram gara-gara permintaan istri yang berlebihan.

Baca Juga: Pada Hari Kiamat Nanti, Jibril akan Keliling Neraka dan Beri Syafaat Umat Nabi Muhammad

5) Al Barraqah
Ada dua makna dari Al Barraqah ini. Pertama, ia adalah tipe wanita yang suka berhias sepanjang hari. Meskipun demi tampil menawan di hadapan suami, berhias sepanjang hari termasuk sikap berlebihan.

Kedua, wanita yang tidak mau makan dan suka mengurung diri sendirian. Dengan kata lain, ia tipe penyedih.

6) Asy Syaddaqah
Asy Syaddaqah adalah tipe wanita yang suka nyinyir dan banyak bicara. Hampir setiap hal dikomentari dan komentarnya bukanlah komentar yang bermanfaat.

Yang berbahaya adalah setiap sikap dan tindakan suami dikomentari. Padahal, banyak komentar dan bicara hanya menciptakan peluang konflik.

Baca Juga: Berikut Respon Reza Arap Terkait Weird Genius dan Lathi Terpampang Besar di Times Square New York

Padahal, agama mengajarkan setiap orang untuk hifdzil lisan (menjaga mulut). Bahkan, dalam situasi tertentu diam lebih baik daripada berbicara.***(Hari Setiawan/portal jember)

Editor: Sophia Tri Rahayu

Sumber: Portal Jember

Tags

Terkini

Terpopuler