RINGTIMES BANYUWANGI – Surat Al Fatihah adalah surat yang sangat melekat di kepala umat Islam karena surat ini selalu dibaca pada setiap rakaat shalat.
Al Fatihah memiliki arti pembuka yang berarti surat ini menjadi pembuka di dalam Al Quran.
Surat Al Fatihah memiliki keagungan dalam Islam, sehingga memiliki banyak nama.
Baca Juga: Surah Al Fatihah, Berikut Arab, Latin, dan Terjemahan Bahasa Indonesia
Surat yang terdiri dari 7 ayat ini memiliki banyak nama lain, di antaranya Ummul-Kitab, Ummul-Quran, as-Sab'ul Matsani, Al-Hamd, Al-Kafiyah, Asy-Syifa, atau Ar-Ruqyah.
Akan tetapi, nama lain Surat Al Fatihah yang paling umum adalah as-Sab'ul Matsani, asy-Syifa, dan ar-Ruqyah.
Dikutip ringtimesbanyuwangi.com dari berbagai sumber, berikut nama-nama lain dari Surat Al Fatihah yang memiliki keagungan.
Baca Juga: Kenali Diabetes, Penyakit Kronis yang Paling Banyak Diderita Penduduk Dunia
Ummul Quran dan Ummul Kitab
Ummul Quran dan Ummul Kitab memiliki arti yang sama. Ummul Quran berarti induk atau inti Al Quran, sedangkan Ummul Kitab berarti induk atau inti dari kitab.
Dinamakan Ummul Quran dan Ummul Kitab karena surat ini mencakup seluruh tujuan-tujuan agama.
Al-Hamd (Pujian)
Kata Al-Hamd diambil karena surat ini dimulai dengan kata alhmadu.
Baca Juga: Surah ke-95 : Surah At-Tin, Berikut Ayat Bahasa Arab, Latin, dan Terjemahan Bahasa Indonesia
As-Sab'ul Matsani
As-Sab'ul Matsani atau tujuh ayat yang berulang-ulang. Nama lain ini merujuk pada Surat al-Hijr:87, "Sungguh, Kami telah memberikan kepadamu tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang dan Al-Qur'an yang agung".
Al-Kafiyah
Disebut Al-Kafiyah karena surat ini sudah mencukupi bila dibaca dalam salat, tanpa membaca surat yang lain. Sedangkan surat yang lain tidak bisa mencukupi jika tanpanya.
Asy-Syifa
asy-Syifa atau penyembuh atau penawar. Diriwayatkan dari Abu Said al-Khudri, disebutkan bahwa, "Al Fatihah sebagai penawar segala racun" (H.R. Tirmizi)
Baca Juga: 7 Tips Mudah dalam Mempelajari Fisika, Salah Satunya Rumus Jangan Dihafal
Ar-Ruqyah
Diriwayatkan dari Abu Said al-Khudri, para sahabat bertemu penduduk sebuah kampung, yang pembesarnya tersengat binatang (kalajengking) dan mengalami demam. Penduduk kampung tersebut bertanya adakah di antara para sahabat yang bisa meruqyah.
Salah satu maju dan meruqyah sang pembesar kampung dengan bacaan Surat al Fatihah. Ketika hal itu dikisahkan kepada Nabi, Rasulullah menjawab, "Bagaimana engkau bisa tahu Al-Fatihah adalah ruqyah?"***