Kisah Turunnya Surat Al Ikhlas, Rencana Kaum Quraisy untuk Membunuh Nabi Muhammad SAW

28 September 2020, 13:00 WIB
Kisah turunnya atau asbabun nuzul surat Al Ikhlas //pixabay/freebiespic

RINGTIMES BANYUWANGI – Surat Al Ikhlas adalah surat yang ke-112 sebelum surat Al Falaq dan surat An Nas dalam Al Quran dan termasuk surat-surat pendek atau surat dalam Juz Amma.

Surat Al Ikhlas terdiri dari empat ayat dan termasuk golongan surat makkiyah karena diturunkan di kota Mekkah.

Surat Al Ikhlas mempunyai kekuatan yang begitu dahsyat dan memiliki makna yang sangat mendalam tentang sifat-sifat Allah SWT yang Maha Esa dan larangan segala bentuk untuk menyekutukan-Nya.

Baca Juga: Pilih Transaksi Digital Selama Masa PSBB, Simak Cara Top Up ShopeePay

Selain itu, surat Al Ikhlas disebut juga Surat Qul huwallaahu ahad yang berisi tentang tauhid, yaitu hanya beribadah kepada Allah SWT.

Meski hanya terdiri dari empat ayat, ternyata Surat Al Ikhlas memiliki suatu kisah atau asbabun nuzul yang sangat luar biasa pada saat diturunkannya surat ini.

Dikutip ringtimesbanyuwangi.com dari berbagai sumber, berikut kisah atau Asbabun nuzul diturunkannya surat Al Ikhlas dalam Al Quran.

Baca Juga: Lirik Lagu Getun Mburi oleh Denny Caknan dan Happy Asmara

Asbabun nuzul Surat al-Ikhlas menegaskan akan keesaan Allah SWT. Pada saat itu, orang-orang kafir Quraisy mempertanyakan tentang Tuhan yang disembah Nabi Muhammad SAW.

Berawal ketika Nabi Muhammad SAW hendak hijrah ke Madinah, orang-orang kafir Quraisy telah merencanakan akan membunuh beliau sebelum berangkat ke Madinah.

Dengan pertolongan Allah SWT, beliau berhasil lolos dari kepungan kafir Quraisy dan berhasil keluar dari kota Mekah.

Baca Juga: 9 Jenis Makanan Berikut Mampu Atasi Perut Kembung, Salah Satunya Pisang

Mengetahui Rasulullah SAW berhasil kabur, mereka menyusun rencana ulang untuk menangkap Rasulullah SAW. Pertemuan tersebut berlangsung di Darun Nadwah.

Keinginan mereka untuk menangkap hidup atau mati Nabi Muhammad SAW sangat besar.

Terbukti, siapapun yang berhasil menangkap beliau akan diberi imbalan sebesar seratus unta, seratus budak perempuan Romawi, dan seratus Kuda Arab.

Baca Juga: 5 Tips Memilih dan Merawat Tanaman Hias di dalam Rumah Agar Memberi Banyak Manfaat

Kompetisi itu semakin banyak menarik perhatian pemuda Quraisy. Mereka berlomba-lomba memenangkan sayembara tersebut. Di antara orang yang mengikuti misi ini, ada yang bernama Suroqoh.

Dengan gigih akhirnya Suroqoh berhasil mengejar Rasulullah SAW di tengah perjalanan menuju Madinah. Ketika ia melihat Rasulullah SAW dengan jelas, ia langsung menghunuskan pedangnya ke arah nabi.

Secara spontan, kuda yang dinaiki Suroqoh terjelembab dan jatuh ke belakang.

Baca Juga: Cek Fakta, Mencuci Wajah dengan Air Dingin Bisa Mencerahkan dan Melembabkan Kulit

Lantas ia meminta tolong kepada Rasulullah SAW seraya memanggil-manggil, "Muhammad, tolonglah Aku.”

Bahkan, ia mengajak berdamai dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya.

Namun, setelah Rasulullah SAW menolongnya, ia bergegas menghunuskan pedangnya kembali. Namun ketika ujung pedangnya hendak mengenai Rasulullah SAW, ia tiba-tiba terjelembab dan jatuh kembali.

Baca Juga: Simak 5 Cara Merawat Tanaman Hias dengan Sederhana dan Murah Meriah

Ia pun meminta pertolongan kepada beliau lagi. Rasulullah SAW pun menolongnya. Setelah ditolong, ia kembali menghunuskan senjatanya dan berkata,

"Hai Muhammad, terangkanlah kepadaku tentang Tuhanmu. Bagaimana Dia mempunyai kekuatan seperti itu, apakah Tuhanmu terbuat dari emas atau perak?”

Mendapati pertanyaan Suroqoh tersebut, baginda Rasulullah SAW menundukkan kepalanya. Kemudian datanglah Malaikat Jibril dengan membawa wahyu dari Allah SWT sebagai jawaban atas pertanyaannya Suroqoh tadi.

Baca Juga: Bahan Alami Ini dapat Mengecilkan Pori-Pori di Wajah, Salah Satunya Lidah Buaya

Maka turunlah surat Al Ikhlas sebagai respon atas apa yang ditanyakan Suroqoh.***

Editor: Shofia Munawaroh

Tags

Terkini

Terpopuler