Keutamaan Surat Al Ashr Ayat 1-3, Salah Satunya Mengajarkan Tentang Keikhlasan

6 Oktober 2020, 08:00 WIB
Keutamaan surat Al Ashr ayat 1-3 Al Quran /Pexels/

RINGTIMES BANYUWANGI – Surat Al Ashr tergolong surat pendek dalam Juz Amma yang hanya mempunyai 3 ayat, tetapi surat Al Ashr mempunyai kekuatan atau keutamaan yang begitu dahsyat.

Surat Al Ashr adalah surat yang ke-103 dalam Al Quran dan termasuk golongan surat Makkiyah karena diturunkan di kota Mekkah.

Nama Al Ashr memiliki arti yaitu waktu atau masa.

Baca Juga: Pentingnya Menjaga Keamanan Akun ShopeePay, Simak Caranya

Surat Al Ashr berisi tentang manusia yang sesungguhnya berada dalam keadaan merugi kecuali mereka yang selalu beramal shaleh, saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran.

Di dalam surat Al Ashr di dalamnya terkandung pesan tersirat mengenai membebaskan diri dari hal-hal yang merugikan.

Dikutip ringtimesbanyuwangi.com dari laman dalamislam.com, berikut keutamaan yang tersimpan di dalam kandungan surat Al Ashr.

Baca Juga: Pesona Tanaman Hias Adenium, Kembaran Kamboja Pesaing Aglonema dan Philodendron

Allah SWT berfirman,

”Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholih dan saling menasihati supaya menaati kebenaran dan saling menasihati supaya menetapi kesabaran.” (QS. Al ‘Ashr)

Iman yang Dilandasi dengan Ilmu Pengetahuan

Allah SWT menyampaikan suatu pesan melalui surat Al Ashr yang menjelaskan bahwa seluruh manusia yang memang benar-benar berada dalam kerugian.

Kerugian ini bersifat mutlak, artinya manusia akan merugi di dunia dan juga di akhirat, tidak akan memperoleh suatu kenikmatan dan tentunya mereka akan mendapatkan tempat khusus yakni dimasukkan ke dalam neraka.

Baca Juga: Simak Manfaat Daun Salam dan Sereh, Salah Satunya Menurunkan Asam Urat

Oleh karena itu, di dalam surat Al Ashr, Allah SWT menjelaskan bahwa kerugian-kerugian yang pasti akan didapatkan oleh para umat manusia terkecuali mereka yang mempunyai empat kategori yang sudah dibahas di dalam surat tersebut.

Salah satu kategorinya adalah beriman kepada Allah SWT. Keimanan tidak akan bisa terwujud tanpa adanya ilmu di dalamnya karena keimanan adalah cabang dari ilmu itu sendiri dan kemudian keimanan tidak bisa menjadi sempurna apabila tanpa adanya ilmu.

Mengamalkan Ilmu yang Dimiliki dan Diketahui

Hal ini sesuai dengan Hadits dari Husnul al-Ma’mul yang menjelaskan,

Baca Juga: Pesona Bidara Laut, Tanaman Herbal dengan Berbagai Manfaat dan Kaya Antioksidan

”Seorang yang berilmu akan tetap menjadi orang bodoh sampai dia dapat mengamalkan ilmunya. Apabila dia mengamalkannya, barulah dia menjadi seorang alim.”

Selain itu, juga diriwayatkan sebuah hadits,

”Seorang hamba tidak akan beranjak dari tempatnya pada hari kiamat nanti hingga dia ditanya tentang ilmunya, apa saja yang telah ia amalkan dari ilmu tersebut.” (HR. Ad Darimi)

Berdakwah di Jalan yang Diridhoi Allah SWT

Hal ini dijelaskan di dalam Al Qur’an dan Hadits,

Baca Juga: Hati-Hati, Berikut Bahaya dari Konsumsi Pepaya Berlebih bisa Membentuk Batu Ginjal

“Katakanlah, “inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik.” (QS. Yusuf: 108)

“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: “Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri?” (QS. Fushshilat: 33)

”Tidak sempurna keimanan salah seorang diantara kalian, hingga ia senang apabila saudaranya memperoleh sesuatu yang juga ia senangi.” (HR. Bukhari)

Baca Juga: Dampak Buruk Meletakkan Tanaman Hias di Kamar Tidur Menurut Fengshui

Banyak Bersabar dalam Melakukan Proses Dakwah

Hal ini dijelaskan di dalam Al Qur’an,

”Dan sesungguhnya telah didustakan (pula) para rasul sebelum kamu, akan tetapi mereka sabar terhadap pendustaan dan penganiayaan (yang dilakukan) terhadap mereka, sampai datang pertolongan Kami terhadap mereka,” (QS. Al-An’am: 34)

”Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang munkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah SWT),” (QS. Luqman: 17)

Mereka yang Beramal Sholeh

Mereka yang beramal sholeh tidak tergolong dalam orang – orang yang merugi seperti yang dijelaskan dalam surat Al Ashr.

Baca Juga: Tak Kalah Cantik, 7 Jenis Adenium Hibrida Ini Menjadi Primadona Tanaman Hias

Amal sholeh disini ialah perbuatan yang baik dari segi lahir maupun dari segi batin. Mengamalkan semua yang diwajibkan dan disunahkan oleh Allah SWT.

Mereka yang Saling Menasehati dan Mengingatkan dalam Kebaikan

Saling menasehati dan mengingatkan antara umat muslim terutama dalam hal kebaikan bukanlah tergolong dalam hal yang merugikan seperti yang dijelaskan di dalam surat Al Ashr.

Justru membuat seseorang akan menjadi pribadi yang jauh lebih baik karena sering mengingatkan (mengamalkan kebaikan) kepada orang lain.

Baca Juga: Pesona 5 Tanaman Hias Pengharum Ruangan, Salah Satunya Geranium

Mereka yang Saling Menasehati Mengenai Kesabaran

Saling menasehati antara umat muslim terutama dalam hal kebaikan bukanlah termasuk dalam hal yang merugikan.

Justru akan menjadi pribadi yang jauh lebih baik karena sering menasehati (mengamalkan kebaikan) mengenai bagaimana cara bersabar dan menghadapi masalah kepada orang lain.

Sukses pada Diri Sendiri dan untuk Orang Lain

”Maka dengan dua hal yang pertama (ilmu dan amal), manusia dapat menyempurnakan dirinya sendiri. Sedangkan dengan dua hal yang terakhir (berdakwah dan bersabar), manusia dapat menyempurnakan orang lain. Dan dengan menyempurnakan keempat kriteria tersebut, manusia dapat selamat dari kerugian dan mendapatkan keuntungan yang besar.” (Taisiir Karimir Rohmaan)

Baca Juga: Picu Penuaan Dini, 4 Makanan Ini Berdampak Buruk Bagi Kesehatan

Mengajarkan Tentang Keikhlasan

Sebagaimana sesuai dengan firman Allah SWT,

“Sesungguhnya Kami menurunkan kepadamu kitab (Al-Qur’an) dengan (membawa) kebenaran. Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya.” (QS. az- Zumar: 22)

Mengikuti Ajaran Rasulullah SAW

Sebagaimana sesuai dengan firman Allah SWT,

“… apa saja yang diberikan Rasul kepadamu, maka ; terimalah, dan apa yarvg dilarangnya bagirnu, maka tihggalkanlah. dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukuman-Nya.” (QS. al-Hasyr: 7)***

Editor: Shofia Munawaroh

Sumber: dalamislam

Tags

Terkini

Terpopuler