Bukan Hanya Istri, Berikut Hukum Bagi Suami Ketika Menolak Ajakan Istri

11 Oktober 2020, 20:55 WIB
Ilustrasi istri pembawa rezeki. */Pexels /

RINGTIMES BANYUWANGI – Menjadi seorang suami dan istri merupakan ladang surga yang telah dijanjikan oleh Allah SWT. Memenuhi kebutuhan istri adalah tanggung jawab suami, begitu dengan seorang istri yang harus memenuhi kewajibannya kepada suami.

Jima’ merupakan aktivitas yang wajar dan wajib dilakukan bagi mereka sepasang suami dan istri. Dalam hal ini, suami biasanya lebih mendominasi dibandingkan dengan wanita.

Syahwat laki-laki memang lebih besar dibandingkan istrinya. Hukum mengenai dosa seorang istri juga telah disebutkan apabila menolak ajakan suami.

Baca Juga: Dear Istri, Berikut Adalah Rentetan Dosa Jika Menolak Ajakan Suami

Lantas, bagaiamana hukumnya apabila seorang suami yang menolak dan tidak mengiyakan ajakan istrinya?

Apakah hukumnya sama?

Ustadz Ahmad Anshori, seorang pengajar di PP Hamalatul Quran Yogyakarta menjawab:

Allah ta’ala mengatakan,

إِنَّمَا يَخۡشَى ٱللَّهَ مِنۡ عِبَادِهِ ٱلۡعُلَمَٰٓؤُاْۗ إِنَّ ٱللَّهَ عَزِيزٌ غَفُورٌ

Hamba-hamba Allah yang paling takut kepada-Nya, adalah orang-orang yang berilmu. Sungguh, Allah Mahaperkasa, Maha Pengampun. (QS. Fathir: 28).

Dalam memahami sebuah hukum syariat, tidak hanya melalui satu dalil. Namun perlu juga melihat pada dalil lain karena semua dalil Qur’an dan Sunnah saling menguatkan dan menafsirkan.

Dijelaskan dalam dalil-dalil yang lain, suami yang menolak ajakan berhubungan istrinya, dia telah melanggar hadist-hadist berikut :

Baca Juga: Ditutup Besok! Begini Cara Daftar Bantuan Uang Gratis Rp2,5 Juta dari Telkomsel

1. Hadist Ibnu Umar radhiyallahu’anhuma.

Nabi shalallahu alaihi wa sallam bersabda,

ألا كلكم راع وكلكم مسئول عن رعيته ، فالأمير الذي على الناس راع وهو مسئول عن رعيته ، والرجل راع على أهل بيته وهو مسئول عنهم ، والمرأة راعية على بيت بعلها وولده وهي مسئولة عنهم ، والعبد راع على مال سيده وهو مسئول عنه ، ألا فكلكم راع وكلكم مسئول عن رعيته

“Ketahuilah, setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan ditanya tentang orang yang dipimpinnya. Seorang Amir (pemimpin negara) adalah pemimpin dan ia akan ditanya tentang rakyat yang dipimpinnya. Seorang suami adalah pemimpin bagi keluarga nya dan ia akan ditanya tentang mereka.

Wanita atau istri adalah pemimpin terhadap rumah suaminya dan anak suaminya dan ia akan ditanya tentang mereka. Budak seseorang adalah pemimpin terhadap harta tuannya dan ia akan ditanya tentang harta tersebut. Ketahuilah setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan ditanya tentang orang yang dipimpinnya.” (HR. Muslim).

2. Hadist Mi’qol bin Yasar.

Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda,

أيُّما راعٍ استرعى رعية فغشها فهو في النار

Pemimpin siapa saja yang menipu rakyatnya, maka dia di neraka. (HR. Bukhori, Muslim dan Ahmad).

Baca Juga: 15 Rekomendasi Playlist Spotify Oktober 2020 Terbaru untuk Kamu Para K-Popers!

3. Hadist Ibnu Abbas, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.

ثلاثة لا ترفع صلاتهم فوق رءوسهم شبرا : رجل أم قوما ، وهم له كارهون ، وامرأة باتت وزوجها عليها ساخط ، وأخوان متصارمان

“Tiga orang yang shalat mereka tidak akan terangkat melebihi kepala mereka walau sejengkal saja: seseorang yang mengimami satu kaum semetara mereka membencinya, wanita yang tidur semetara suaminya marah kepadanya, dan dua saudara yang saling memutuskan hubungan.” (HR. Ibnu Majah).

4. Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

إن الله سائل كل راع عما استرعاه ، أحفظ ذلك أم ضيع ؟ حتى يسأل الرجل عن أهل بيته

“Sesungguhnya Allah akan meminta setiap pemimpin untuk bertanggung jawab. Apakah dia menjaga tanggung jawab itu atau dia lalai? Sampai-sampai, seorang lelaki akan diminta bertanggung jawab atas keluarganya.” (HR. Ibnu Hibban, dinilai shahih oleh Al-Albani dalam Ghayatul Maram, no. 271).

5. Hadist lain, Nabi shalallahu alaihi wa sallam menerangkan.

ما من عبد يسترعيه الله رعية فلم يحطها بنصحه إلا لم يجد رائحة الجنة

“Tidaklah seorang hamba dibebankan tanggung jawab oleh kemudian dia abai, melainkan dia pasti tak mencium aroma surga.” (HR. Bukhari).

Baca Juga: Cair di Bulan Oktober, Ketahui 7 Jenis Bansos BLT dari Pemerintah

6. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,

كفى بالمرء إثما أن يضيع من يقوت

“Seseorang sudah pantas disebut berdosa bila dia menyepelekan tanggung jawabnya.”
(HR. Ahmad dan Abu Daud; riwayat dari Ibnu Umar; dinilai hasan oleh Al-Albani dalam Shahihul Jami’, no. 827).

Serta masih banyak ayat dan hadist lain yang menjadi ancaman untuk para suami yang menyia-nyiakan hak istrinya dan enggan memenuhi kewajibannya.***

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Sumber: KonsultasiSyariah.com

Tags

Terkini

Terpopuler