Hikmah dan Keburukan Dibalik Hari Menunaikan Ibadah Suami Istri

12 Oktober 2020, 18:50 WIB
ilustrasi suami istri /pexels/Gustavo Fring

RINGTIMES BANYUWANGI – Menunaikan ibadah suami istri merupakan kewajiban bagi mereka yang berumah tangga. Hal tersebut telah ditetapkan oleh Allah SWT melalui dalil Dari Abu Dzar Al-Ghifari, Nabi SAW yang bersabda,

وَفِى بُضْعِ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ ». قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيَأْتِى أَحَدُنَا شَهْوَتَهُ وَيَكُونُ لَهُ فِيهَا أَجْرٌ قَالَ « أَرَأَيْتُمْ لَوْ وَضَعَهَا فِى حَرَامٍ أَكَانَ عَلَيْهِ فِيهَا وِزْرٌ فَكَذَلِكَ إِذَا وَضَعَهَا فِى الْحَلاَلِ كَانَ لَهُ أَجْرٌ »

“Hubungan badan antara kalian (dengan istiri atau hamba sahaya kalian) adalah sedekah. Para sahabat lantas ada yang bertanya pada Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‘

Wahai Rasulullah, apakah dengan kami mendatangi istri kami dengan syahwat itu mendapatkan pahala?’

Baca Juga: Duka Cita Citata, Sang Asisten Meninggal Dunia

Kemudian Beliau menjawab, ‘Bukankah jika kalian bersetubuh pada yang haram, kalian mendapatkan dosa. Oleh karenanya jika kalian bersetubuh pada yang halal, tentu kalian akan mendapatkan pahala.’”

Berhubungan intim merupakan Ibadah antara suami dan istri dalam rumah tangga bukan hanya sebagai satu kebutuhan utama tapi juga kebahagiaan karena mampu menguatkan hubungan emosional antara suami dan istri.

Ibadah yang dilakuakn oleh sepasang suami dan istri ini memiliki hikmah dan kebaikan dibalik hari ketika melakukan hubungan intim atau jima’.  

Beberapa komentar disampaikan dari para Ilmuwan mengenai waktu yang baik untuk bersenggama dari Kitab Fathul Izar yang dilansir oleh ringtimesbanyuwangi.com dari pecihitam.org adalah sebagai berikut.

Baca Juga: Dulu Pendukung Garis Keras, Kini Balik ‘Serang’ Presiden Jokowi Gara-gara UU Cipta Kerja

Barang siapa menyetubuhi istrinya pada malam Jum’at, maka anak yang terlahir akan hafal Al-Quran.

Barang siapa menyetubuhi istrinya pada malam Sabtu, maka anak yang terlahir akan bodoh.

Barangsiapa menyetubuhi istrinya pada malam Ahad, maka anak yang terlahir akan menjadi seorang pencuri atau penganiaya.

Barangsiapa yang menyetubuhi istrinya pada malam Senin, maka anak yang terlahir akan menjadi fakir atau miskin atau ridha dengan keputusan (takdir) dan ketetapan (qadha) Allah.

Barangsiapa menyetubuhi istrinya pada malam Selasa, maka anak yang terlahir akan menjadi orang yang berbakti kepada orangtua.

Barangsiapa menyetubuhi istrinya pada malam Rabu, maka anak yang terlahir akan cerdas, berpengetahuan dan banyak bersyukur.

Barangsiapa menyetubuhi istrinya pada malam Kamis, maka anak yang terlahir akan menjadi orang yang berhati ikhlas.

Baca Juga: Sindir Balik Netizen Karena Awet Muda, Bunga Zainal : Makanya Cari Suami yang Kaya

Dibalik kebaikan juga terdapat keburukan dari hari-hari tertentu untuk melakukan jima’ antara suami dan istri. Maka, hal-hal yang sebaiknya pada situasi dan kondisi berikut dapat dihindari untuk melakukannya yaitu:

Barangsiapa menyetubuhi istrinya pada malam Hari Raya, maka anak yang terlahir akan mempunyai enam jari.

Barangsiapa menyetubuhi istrinya sambil bercakap-cakap, maka anak yang terlahir akan bisu.

Barangsiapa menyetubuhi istrinya dalam kegelapan, maka anak yang terlahir akan menjadi seorang penyihir.

Barangsiapa menyetubuhi istrinya dalam terangnya lampu, maka anak yang terlahir akan berwajah tampan atau cantik.

Barangsiapa menyetubuhi istrinya sambil melihat auratnya (vagina), maka anak yang terlahir akan buta mata atau buta hatinya.

Barangsiapa menyetubuhi istrinya di bawah pohon yang biasa berbuah, maka anak yang terlahir akan terbunuh karena besi, tenggelam atau keruntuhan pohon.***

 

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Tags

Terkini

Terpopuler