RINGTIMES BANYUWANGI - Seorang Ulama dari generasi Tabi’in, Khâlid bin Ma’dân Rahimahullah (wafat tahun 103 H) berpesan agar mensegerakan berbuat kebaikan:
إِذَا فُتِحَلِأَحَدِكُمْ بَابُالخَيْرِ فَلْيُسْرِعْ إِلَيْهِ فَإِنَّهُ لَا يَدْرِيْ مَتَى يُغْلَقُ عَنْهُ
“Bila telah terbuka bagi salah seorang dari kalian pintu kebaikan, hendaknya bersegera memasukinya. Sebab, sesungguhnya ia tidak tahu kapan pintu itu akan tertutup baginya.”
Semestinya orang yang hendak memanfaaatkan kebaikan bulan Rajab ini menghindarkan dirinya dari perbuatan-perbuatan maksiat secara umum.
Baca Juga: Laknat Malaikat pada Istri yang Menolak Ajakan Suami, Berikut Dalilnya
Karena perbuatan maksiat yang dikerjakan dalam waktu-waktu yang mulia seperti bulan Rajab, bertentangan dengan perintah untuk mengagungkannya, dikutip Ringtimesbanyuwangi.com dari Almanhaj, 13 Februari 2021.
Qatadah berkata, “Agungkanlah apa-apa yang diagungkan Allâh. Karena sesungguhnya perkara-perkara menjadi agung karena diagungkan Allah Azza wa Jalla .“
Larangan berbuat maksiat disebutkan dengan tegas dalam ayat yang telah dikemukakan di atas dengan ungkapan,
“Janganlah kalian berbuat zhalim terhadap diri kalian padanya”.
Allâh Azza wa Jalla berfirman: