Alasan Zakat Maal Kurang Begitu Terealisasi dengan Luas, Kurang Diperhatikan

- 22 Februari 2021, 18:30 WIB
Ilustrasi orang kurang mampu yang seharusnya menerima zakat.
Ilustrasi orang kurang mampu yang seharusnya menerima zakat. /Pixabay/ben_kerckx/

RINGTIMES BANYUWANGI – Salah satu syari’at Islam yang jadi sumber dana kegiatan masyarakat Islam ialah zakat.

Selain sebagai bentuk manifestasi di kalangan kaum muslimin, zakat ini juga mempunyai dimensi ketakwaan bagi yang menjalankannya.

Solidaritas dari kaum muslimin yang memperoleh rezeki lebih dari Allah SWT kepada saudara-saudaranya seiman yang tidak mampu, merupakan contoh manifestasi rasa persaudaraan yang kuat.

Sementara untuk saat ini, sebenarnya kegiatan ibadah zakat sudah terlaksanakan dengan baik dan tersistematis.

Baca Juga: Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Bantu Memberi Solusi Krisis Air Bersih di NTT

Tradisi zakat sendiri, di kalangan muslimin Indonesia sudah sangat lama dilakukan, sebagai bagaian penting dari kesempurnaan pengamalan dari agama Islam.

Namun tampaknya, tradisi zakat hanya zakat fitrah yang benar-benar secara luas dijalankan oleh masyarakat.

Sementara zakat maal yang potensial kurang sekali mendapatkan perhatian, lantaran sejumlah faktor yang menjadi hambatan hingga sampai saat ini.

Banyak hambatan yang melatarbelakangi problema ini, seperti presepsi fiqih tentang zakat maal sendiri kurang berkembang, dan disisi lain pengelolaannya kurang begitu prodiktip.

Baca Juga: Bank Syariah Mandiri Siapkan Aplikasi Zakat Digital Ditengah Pandemi

Halaman:

Editor: Shofia Munawaroh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x