Network
RINGTIMES BANYUWANGI – Banyak ujian yang tentunya akan dihadapi oleh orang yang memulai kehidupan baru, melalui sebuah ikatan pernikahan. Salah satunya melalui perselingkuhan, yang disebabkan adanya orang ketiga.
Di dalam agama Islam, berselingkuh merupakan dosa besar yang termasuk ke dalam perbuatan zina. Dan Allah akan memberikan azab yang perih untuk orang yang berselingkuh di akhirat kelak.
Pada dasarnya, pernikahan merupakan sebuah prosesi sakral yang bertujuan untuk menyatukan dua orang berbeda wanita dan laki-laki, yang notabennya memiliki watak dan sifat yang berbeda. Hal ini yang menyebabkan banyaknya crash yang kerap terjadi dalam berumah tangga.
Baca Juga: 5 Tanda Zodiak yang Cenderung Selingkuh dalam Suatu Hubungan, Cek Pasangan Anda
Dan dengan adanya ketidak selarasan tersebut, tentunya membuat hubungan rumah tangga banyak mengalami pasang surut. Berbagai masalah tersebut, tidak jarang menjadi sebuah pemicu keretakan dalam berumah tangga. Hingga bahkan memunculkan adanya orang ketiga atau yang biasa dikenal sebagai pelakor.
Dilansir Ringtimesbanyuwangi.com dari kanal YouTube Islam Populer pada 25 Februari 2021, berikut azab dari perselingkuhan.
Islam melarang perbuatan yang berkaitan dengan hubungan yang dilakukan oleh lawan jenis, yang tanpa adanya hubungan mahram, atau muhrim. Salah satunya adalah perbuatan perselingkuhan. Selain dilarang, hal tersebut juga dapat mengundang murka Allah.
Baca Juga: 8 Tanda Pacar Selingkuh dari Anda, Jangan Abaikan Ini
Banyak orang yang berdalih penyebab perselingkuhan yang mereka lakukan adalah karena adanya ketidak cocokan dengan pasangan mereka saat ini, atau bahkan adanya keadaan rumah tangga yang sudah tidak bisa dipertahankan lagi. Meskipun demikian, perbuatan ini sama sekali tidak diperkenankan dalam Islam.
Allah SWT telah melarang segala perbuatan yang merujuk pada zina: “Dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji, dan suatu jalan yang buruk. Dan kalau terjadi perzinahan maka ada akibat buruk untuk pelakunya di dunia dan akhirat”. (QS. Al-Isra’ : 32)
