70 Ribu Orang Akan Masuk Surga Tanpa Hisab dan Azab, Asalkan Memenuhi Syarat ini

- 25 Maret 2021, 20:00 WIB
Ilustrasi orang yang bisa masuk surga tanpa dihisab terlebih dahulu.
Ilustrasi orang yang bisa masuk surga tanpa dihisab terlebih dahulu. /Pixabay/

RINGTIMES BANYUWANGI – Sebuah kabar datang dari sahabat Ibnu Abbas, Beliau Radiyallahu ‘anhu mengabarkan sebuah hadist yang cukup panjang.

Tentang golongan orang yang masuk surga tanpa hisab dan azab. Jumlah mereka disebut Rasullah berjumlah 70 ribu orang.

Masya Allah, siapakah mereka? Bisakah kita termasuk salah satunya?

Dilansir oleh Ringtimesbanyuwangi.com dari kanal Youtube Doa Pedia pada 25 Maret 2021.

Baca Juga: 12 Amalan yang Memudahkan Wanita Masuk Surga

Baca Juga: 8 Nama Surga dan Penghuni-Nya Menurut Al-Qur’an, Ada Surga Firdaus yang Paling Tinggi

Dikabarkan Ibnu Abbas, Rasullah bersabda, “Telah ditempatkan kepadaku semua umat, aku melihat seorang Nabi hanya memiliki beberapa pengikut (yakni 3-9 orang). Ada pula Nabi yang hanya memiliki satu atau dua orang pengikut. Bahkan ada Nabi yahg tidak memiliki pengikut sama sekali. Tiba-tiba aku diperlihatkan sekumpulan orang, maka aku menyangka bahwa mereka adalah umatku. Sesorang berkata padaku, “Mereka adalah umat Nabi Musa ‘Alaihissalam. Tetapi lihatlaj ke ufuk. ‘Lalu aku pun melihat ke ufuk ternyata ada suatu kaum yang besar yang berwarna hitam (yakji hanya terlihat hitam karena saking banyaknya sekumpulan orang tersebut). Lalu dikatalan lagi kepadaku “Lihatlah ke ufuk yang lain.”

Ternyata di sana terdapat pula kaum yang besar yang berwarna hitam. Dikatakan kepadaku “ini (mereka semua) adalah umatmu dan bersama mereka ada tujuh puluh ribu orang yang akan memasuki surga tanpa dihisab dan disiksa.”

Ibnu Abbas mengisahkan, setelah menyampaikan hadist tersebut Rasullah bangkit dan masuk ke rumahnya.

Baca Juga: 7 Ciri Penghuni Surga, Salah Satunya Orang yang Menunaikan Zakat

Baca Juga: 6 Golongan Wanita yang Jauh dari Surga, Tidak Patuh pada Suami Salah Satunya

Baca Juga: 6 Golongan Wanita yang Kelak Diusir dari Surga

Orang-orang lalu memperbincangkan siapakah 70 ribu orang yang akan masuk surga tanpa hisab dan azab.

Sebagian berkata, “Mungkin mereka adalah orang-orang yang selalu bersama Rasullah.”

Sebagian berkata, “Mungkin mereka adalah orang-orang yang dilahirkan dalam Islam dan tak pernah berbuat syirik kepada Allah.”

Setiap orang menyampaikan pendapat masing-masing, lalu Rasullah pun keluar menemui mereka seraya bertanya:

“Apa yang kalian perbincangkan? Mereka pun menjelaskan apa yang mereka bicarakan. Rasullah lalu bersabda: “Mereka adalah orang-orang yang tidak meminta untuk diruqiah, tidak melakukan (beranggapan siapa) dan hanya kepada Allah mereka bertawakal.”

Ukasyah bin Milhan lalu segera mendekati Rasullah dan berkata, “ Ya Rasullah, berdoalah kepada Allah agar aku termasuk bagian dari mereka (yakni golongan 70 ribu orang yang masuk surga tanpa hisab dan azab).”

Rasullah pun bersabda:

“Engkau termasuk bagian dari mereka.” Lalu seorang lain datang dan meminta hal sama seperti Ukasyah.

Rasullah pun bersabda “Ukasyah telah mendahuluimu.” (HR. Al Bukhari dan Muslim).

Dari hadist panjang tersebut, jelaslah bahwa Allah menjanjikan akan ada 70 ribu orang yang masuk surga dengan sangat mudah.

Tanpa melalui proses hisab yang berat dan tanpa terlebih dahulu mencicipi azab akhirat.

Rasullah pun menyebutkan 70 ribu orang tersebut yakni “orang-orang yang tidak meruqiah dan tidak meminta untuk diruqiah. Tidak melakukan thiyarah (beranggapan sial) dan hanya kepada Allah mereka bertawakal.”

Artinya setiap umat Rasullah, baik yang hidup di era awal Islam, ataupun yang hidup di masa kini dan dimasa mendatang.

Berkesempatan menjadi salah satu dari 70 ribu orang tersebut, asalkan memenuhi syarat yaitu:

1. Tidak minta diruqiah

Ruqiah dikenal sejak zaman Rasullah dan disebut sebagai salah satu thibun nabawi, Rasullah memang tidak mengharamkan ruqyah.

Terutama untuk penyakit ain dan sengatab binatang. Beliau Shallahu ‘alaihi wasallam dan para sahabat juga pernah meruqyah.

Hanya saja mereka tidak minta diruqyah. Ada perbedaan antara meruqyah dan minta diruqyah.

Seorang yang meruqyah termasuk berbuat kebaikan. Adapun seorang yang meminta diruqyah biasanya diliputi:

Ketergantungab pada selain Allah, yakni mereka meyakini ruqyah sebagai penyembuh bukan Allah satu-satunya yang menyembuhkan.

Kecenderungan hati tersebut menodai tawakal kepada Allah. Karena itulah seorang yang minta diruqyah mendapat konsekuensi.

Tak masuk dalam golongan 70 ribu orang yang masuk surga tanpa hisab dan azab.

2. Tidak melakukan thiyarah

Thiyarah atau tathoyour adalah beranggapan sial karena melihat burung, atau hewan selainnya.

Termasuk di dalamnya, menganggap sial angka tertentu, bulan tertentu, benda tertenru, dsb.

Perilaku tathoyur merusak ketauhidan kepada Allah dan menghilanhkan sifat tawakal kepada-Nya.

Sebagaimana meminta ruqyah yang menodai ketawakalan. Bertathoyur juga menyebabkan pelakunya tak diizinkan masuk surga tanpa melalui hisab dan azab.

3. Bertawakal

Inilah kunci utama untuk menjadi salah satu dari 70 juta orang yang masuj surga tanpa hisab dan azab.

Sebagaimana firman-Nya

“Barang siapa yang bertawakal pada Allah. Dialah yang mencukupinya.” (QS. Ath Thalaq: 3).

Dengan memiloki sifat tawakal yang murni dan tak pernah ternoda, seorang dapat menjadi salah satu dari 70 ribu orang tersebut. Bahkan ada hadist lain yang menyebutkan, jumlah tak terbatas pada 70 ribu orang, melainkan jauh lebih banyak dari itu.

Rasullah beesabda, “Rabku ‘azza wa jalla telah menjanjikan padaku bahwa 70 ribu orang dari umatku akan dimasukkan surga tanpa hisab dan tanpa siksa. Setiap 1000 dari jumlah tersebut terdapat  70.000 orang lagi.” (HR. Ahmad).

masyallah sungguh jumlahnya sangat banyak, artinya, kesempatan pun terbuka luas.  Siapa yang enggan masuk surga tanpa hisab?

Setiap orang pati berharap dan menginginkan masuk surga tanpa hisab dan azab.***

Editor: Shofia Munawaroh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah