3 Hal yang Boleh Disembunyikan Istri Terhadap Suami, Seperti Menyembunyikan Aib

- 30 Maret 2021, 18:54 WIB
Ilustrasi Pasangan/istri diperbolehkan menyembunyikan 3 hal ini dari suaminya/S. Hermann & F. Richter – Pixabay
Ilustrasi Pasangan/istri diperbolehkan menyembunyikan 3 hal ini dari suaminya/S. Hermann & F. Richter – Pixabay /

RINGTIMES BANYUWANGI -  Setelah seorang laki-laki dan perempuan telah sah menjadi suami istri.

Maka keduanya akan menjalani kehidupan bersama, kebersamaan mereka setiap hari dan bahkan setiap waktu.

Maka hal tersebut akan menimbulkan keterbukaan di antara keduanya. Sehingga hampir tidak ada yang bisa di tutupi.

Baik oleh suami maupun oleh istri. Dalam suatu hadist dikatakan bahwa setiap apapun yang hendak dilakukan sang istri.

Baca Juga: 5 Tanda Istri Tidak Bahagia, Seperti Lebih Banyak Diam

Baca Juga: 9 Ciri Istri Penghambat Rezeki Suami yang Bikin Keuangan Seret

Maka wajib meminta ijin kepada suaminya. “Janganlah seorang istri mengifakkan suatu (harta dari dalam rumah suaminya melainkan dengan seizinnya.” Beliau kemudian ditanya “Tidak pula makanan, wahai Rasullah?” Beliau menjawab “Itulah harta kami yang paling utama” (HR. Ahmad dan Tirmidzi).

Walaupun sikap keterbukaan antara suami dan istri begitu penting, namun ada beberapa hal yang boleh disembunyikan oleh istri.

Dilansir oleh Ringtimesbanyuwangi.com dari kanal YouTube Doa Pedia pad 30 Maret 2021.

Baca Juga: 10 Doa Mustajab agar Keinginan Selalu Tercapai, Setiap Doa Akan Dikabulkan

Baca Juga: 8 Weton Istri Pembawa Keberuntungan dan Rezeki Berlimpah

Baca Juga: 4 Penyebab Susah Bangun untuk Sholat Tahajud, Hindari Memakan Harta Haram

Hal-hal yang boleh disembunyikan istri dari suami menurut Islam adalah:

1. Menyembunyikan amalan shaleh

Setiap amal sholeh yang kita kerjakan memang seharusnya disembunyikan. Cukuplah diri kita dan Allah saja yang mengetahui.

Tidak perlu diceritakan pada orang lain atau memposting dalam sosial media. Agar orang lain tahu.

Karena mengumbar amal sholeh diri kita dikhawatirkan akan menimbulkan sifat riya terhadap diri sendiri.

Yang imbasnya akan membawa pada perilaku negatif. Allah ‘Azza Wa Jalla berfirman:

“Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang –orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu.” (QS. Al-Baqarah: 271).

Menyembunyikan amalan sholeh kita terhadap sepengetahuan suami juga diperbolehkan.

Namun apabila seorang istri ingin melaksanakan puasa sunnah, hendaklah ia meminta izin kepada suaminya.

Rasullah SAW bersabda:

“Tidak halal bagi istri berpuasa(sunnah) dalam keadan suaminya ada dirumah, kecuali dengan seizin suami.” (Hadits shahih, riwayat al-Bukhari 7/39).

2. Menyembunyikan beberapa aib

Hal yang boleh disembunyikan istri dari suami menurut Islam selanjutnya adalah aib seorang istri.

Beberapa aib seorang istri sebaiknya tetap disembunyikan dari suaminya. Sebab ia dikhawatierkan menyebabkan kerenggangan.

Kerenggangan dalam keluarga mereka. Berikut ini dalil tentang menutub aib orang lain:

“Barang siapa yang meringankan (menghilangkan) kesulitan seorang muslim kesulitan-kesulitan duniawi, maka Allah akan meringankan (menghilangkan) baginya kesulitan di akhirat kelak. Barang siapa yang memberikan kemudahan bagi orang yang mengalami kesulitan di dunia, maka Allah akan memudahkan baginya kemudahan (urusan) di dunia dan akhirat. Dan barang siapa yang menutupi (aib) seorang muslim sewaktu di dunia, maka Allah akan menutup (aibnya) di dunia dan akhirat. Sesungguhnya allah akan senantiasa menolong seorang hamba yang selalu menolong saudaranya”. (Hr. Tirmidzi).

3. Menyembunyikan kemaksiatan

Seorang istri hendaknya menyembunyikan kemaksiatan yang erjadi antara dirinya dengan Allah SWT.

Sebagaimana yang tertuang dalam dalil berikut ini, dari hadits Abu Hurairah ra. Bahwa Nabi SAW bersabda:

“Seluruh umatku diampuni kecuali al-mujaahirun(orang yang melakukan al-mujaharah). Dan termasuk bentuk al-mujaaharah adalah seseorang berbuat dosa pada malam hari. Kemudian di pagi hari Allah telah menutupi dosanya namun dia berkata “wahai Fulan semalam aku telah melakukan dosa ini dan itu.” Allah telah menutupi dosanya di malam hari, akan tetapi di pagi hari dia membuka kembali dosa yang telah ditutupi oleh Allah tersebut.” (Shahih. HR. Bukhari dan Muslim).

Semoga bermanfaat dan kita semua selalu dalam lindungan Allah SWT.***

Editor: Shofia Munawaroh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x