Bagaimanakah Reaksi Orang Tua di Alam Kubur Ketika Diziarahi? Berikut Penjelasannya

- 31 Maret 2021, 10:20 WIB
Ilustrasi Orang yang Sudah Meninggal
Ilustrasi Orang yang Sudah Meninggal /Pixabay/JanBaby

RINGTIMES BANYUWANGI – Semua manusia pasti akan mengalami kematian. Kita cuma bisa menunggu kapan datangnya waktu itu.

Oleh sebab itu alangkah baiknya untuk kita yang masih hidup, melakukan berziarah ke makan orang tua atau kerabat yang sudah meninggal dan mendoakannya.

Lalu, apa yang terjadi kepada orang tua kita, ketika kita berziarah ke makam mereka atau mendoakan mereka?

“Aku tidak mampu menahan tangis melihat betapa perlunya ahli kubur kepada kita, aku terkesan dan ingin semuanya tahu hal ini,” ucap Syehk Muhammad Ashanqithi yang dikutip Ringtimesbanyuwangi.com dar Kanal Youtube Cahaya Islam pada 31 Maret 2021.

Ia kemudian menjelaskan bahwa Usman Bin Sahwab ulama salaf pernah bercerita tentang ibunya.

Baca Juga: 4 Cara agar Tidak Terkena Pelet Atau Santet Menurut Islam, Hindari Pasang Foto Profil

Baca Juga: Cara Memasang Pagar Gaib pada Rumah agar Terbebas dari Makhluk Halus dan Ilmu Sihir

Ibunya adalah seorang wanita yang ahli ibadah. Ketika ibunya meninggal dunia, ia mengangkat pandangannya ke langit.

Selain itu ibunya juga berkata semoga tabungannya, simpanannya, Tuhan yang menjadi sandarannya, dan setelah kematiannya tidak mengabaikan dirinya.

Sang ibu juga berdoa semoga dirinya tidak kesepian dalam kuburnya. Setelah berkata dan berdoa seperti itu, ibunya meninggal dunia.

Baca Juga: 6 Golongan Wanita yang Jauh dari Surga, Tidak Patuh pada Suami Salah Satunya

Baca Juga: Amalan Bulan Rajab yang Diajarkan Rasulullah, Allah Anugerahkan Seratus Kota di Surga

Baca Juga: 2 Amalan Surga yang Ringan Dikerjakan tapi Banyak Ditinggalkan

Usman selalu berziarah ke makamnya setiap hari Jumat serta berdoa untuk ibunya dan semua ahli kubur yang ada di situ agar segala dosanya diampuni.

Kemudian pada suatu malan, Usman bermimpi berjumpa dengan ibunya dan tanya kabar dari ibunya tersebut.

Sang ibu menjawab bahwa sesungguhnya kematian adalah kesusahan yang dahsyat.

Ibunya juga bercerita bahwa dirinya bersyukur ada di alam barzakh yang terpuji, ranjangnya harum dan bantalnya terdiri dari tenunan kain sutra.

Usman kemudian bertanya lagi kepada ibunya, apakah ibunya ada keperluan padanya.

Sang ibu menjawab bahwa dirinya berharap sang putra tidak pernah meninggalkan kegiatan ziarahnya yang dilakukan kepadanya serta kepada ahli kubur yang lainnya.

Sesungguhnya ibunya sangat senang dengan kedatangan Usman pada hari Jumat ketika berangkat dari rumah.

Bukan hanya ibunya saja, ahli kubur lain juga akan bahagia dan memberi kabar ketika Usman sudah sampai di tempat ziarah.

Basysyar Bin Ghalib juga pernah bercerita bahwa dirinya juga pernah bermimpi Robiah Al Awadiyah dalam tidurnya.

Ia memang selalu mendoakannya setelah Robiah meninggal. Dalam mimpi itu Robiah berkata padanya bahwa hadiah-hadiah dari Basysyar selalu sampai kepadanya.

Hadiah tersebut ditaruh di atas piring dari cahaya, ditutupi dengan sapu tangan dari sutra.

“Bagaimana hal itu bisa terjadi?,” ucap Basysyar.

Robiah menjawab bahwa itulah hadiah dari orang yang masih hidup apabila mereka mendoakan orang-orang yang sudah meninggal dan doa tersebut dikabulkan.

Doa untuk orang yang sudah meninggal merupakan hal yang penting buat mereka.

Maka dari itu sebaiknya lebih seringlah untuk mendoakan orang tua, kerabat, atau orang terdekat yang telah terlebih dahulu pergi meninggalkan kita.***

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah