5 Penghalang Terkabulnya Doa, Salah Satunya Tidak Khusyu'

- 5 April 2021, 16:00 WIB
Ilustrasi Penghalang Terkabulnya Doa
Ilustrasi Penghalang Terkabulnya Doa /Pixabay

RINGTIMES BANYUWANGI – Doa adalah ibadah yang tidak terikat waktu, bisa kita lakukan kapanpun dan dimanapun.

Karenanya doa merupakan salah satu cara paling mudah bagi seorang hamba untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Sedangkan seseorang yang enggan berdoa dan meminta kepada-Nya termasuk orang yang sombong.

Karena dengan demikian ia merasa tidak membutuhkan pertolongan-Nya. Dan Tuhanmu berfirman, yang artinya:

Baca Juga: 10 Doa Mustajab agar Keinginan Selalu Tercapai, Setiap Doa Akan Dikabulkan

Baca Juga: Apakah Doa Buruk Orang Tua Mustajab? Yuk Simak Kisah Juraij yang Didoakan Mati

“Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.” (QS. Ghafir : 60).

Maka berdasarkan ayat tersebut sesungguhnya tidak ada doa yang tidak dikabulkan oleh Allah SWT.

Namun, jika doa yang dipanjatkan seseorang belum juga terkabul, mungkin saja ia telah melakukab sesutau yang dapat menghalangi terkabulnya doa.

Baca Juga: Ayat Serta Arti Doa Sebelum dan Setelah Makan dan Minum

Baca Juga: Tanda-tanda Pria Sayang Kepada Wanita, Simak Penjelasannya

Baca Juga: Dosa Wanita yang Mencintai Suami Orang Menurut Islam

Dilansir oleh Ringtimesbanyuwangi.com dari kanal YouTube Doa Pedia pada 5 April 2021, berikut adalah penghalang terkabulnya doa:

1. Tidak khusyu'

Hadist riwayat Tirmidzi menyatakan:

“Berdoalah kepada Allah SWT dan kamu yakin akan dikabulkan. Ketahuilah bahwa Allah tidak akan mengabulkan doa orang yang hatinya lalai dan tidak khusyu’.” (HR At-Tirmidzi no. 3479 dan Al-Hakim no. 1817).

2. Berdoa dengan tergesa-gesa

Senantiasa doa seorang hamba akan dikabulkan selama ia tidak berdoa untuk berbuat dosa atau memutuskan silaturahim.

Dan selama ia tidak meminta dengan tergesa-gesa (Isti’jal). Ada yang bertanya, “Ya Rasullah, apa itu Isti’jal?” jawab beliau, “Jika seseorang berkata ‘aku sudah berdoa, memohon kepada Allah, tetapi Dia belum mengabulkan doaku’. Lalu ia merasa putus asa dan akhirnya meninggalkan doanya tersebut”. (Diriwatkan oleh Muslim no. 2735).

3. Tidak bersungguh-sungguh

Apabila seseorang dari kamu berdoa dan memohon kepada Allah SWT, janganlah ia mengucapkan, "Ya Allah, ampunilah dosaku jika Engkau kehendaki, sayangilah aku jika Engkau kehendaki, dan berilah rizki jika engkau kehendaki’. ‘akan tetapi, ia harus bersungguh-sungguh dalam berdoa. Sesungguhnya Allah berbuat menurut apa yang Ia kehendaki dan tidak ada yang memaksa-Nya” (Diriwayatkan oleh Al- Bukhari no. 7026).

Bagaimanapun sifat bersungguh-sungguh itu bukan hanya dalam masalah ikhtiar saja.

Tapi bersungguh-sungguh juga dalam berdoa sebelum ikhtiar itu dilakukan. Tidak sedikit orang yang ikhtiarnya sungguh-sungguh.

Tapi lemah dalam berdoa.

4. Makan dan minum dari yang haram

“Wahai manusia, sesungguhnya Allah SWT adalah maha baik, tidak menerima kecuali yang baik, dan sesungguhnya Allah memerintahkan kepada para Rasul. Allah SWT berfirman ‘Hai Rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang shalih”. (QS. Al-Mu’minuun : 51).

Dan Allah SWT berfirman:

“Hai orang-orang yang beriman, makanlah dari rezekiyang baik-baik yang kami berikan kepadamu.” (QS. Al-Baqarah : 172).

Lalu nabi SAW menceritakan seorang laki-laki yang melakukan perjalanan jauh, rambutnya kusut dan berdebu.

Lalu mengadahlan kedua tanganya ke langit seraya berkata:

“Ya Rabb.. ya Rabb...”, sedangkan makananya haram, minumannya haram, pakaian dari yang haram, dicukupi dari yang haram, maka bagaimana mungkin dikabulkan doanya?” (Diriwayatkan oleh Muslim no. 1015).

5. Bermaksiat kepada Allah

Inilah penghalang doa selanjutnya; ,aksiat kepada Allah sangat banyak contohnya.

Diriwayatkan dari abu Hurairah raa, ia berkata, yang artinya, rasullah SAW bersabda:

“Tidaklah seorang pezina itu berzina sedangkan ia dalam keadaan Mukmin. Tidaklah seorang peminum khamr itu meminum khamr sedangkan ia dalam keadaan Mukmin. Tidaklah seorang pencuri itu mencuri sedang ia keadaan Mukmin. Dan tidaklah seorang perampok itu merampok dengan disaksikan oleh manusia sedang ia dalam keadaan Mukmin.” (HR. Bukhari (2475) dan Muslim 57).

Semoga bermanfaat dan kita semua selalu dalam lindungan Allah SWT.***

Editor: Shofia Munawaroh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x