7 Bukti Kesulitan Hidup Akibat Maksiat, Segera Jauhi dan Bertaubat

- 7 April 2021, 09:30 WIB
Ilustrasi orang mengalami kesuliatan hidup akibat maksiat
Ilustrasi orang mengalami kesuliatan hidup akibat maksiat /PIXABAY/omaralnahi/

RINGTIMES BANYUWANGI – Pelaku kemaksiatan tak hanya terancam api neraka, namun juga akan ada balasan langsung.

Saat masih ada di dunia. Terkadang seseorang tak merasakan dampak tersebut, dan menganggap apa yang dialaminya ujian dari Allah.

Sehingga belum sadar dan tetap melakukan kemaksiatan. Padahal jika kita menyadari kesedihan, kehampaan, kelemahan, kemiskinan, dan hal negativ lainnya.

Bisa jadi datang akibat dari kemaksiatan yang dikerjakan.

Baca Juga: 4 Kriteria Orang yang Mendapatkan Ampunan Allah SWT, Meski Telah Melakukan Maksiat

Baca Juga: 5 Penghalang Terkabulnya Doa, Salah Satunya Tidak Khusyu'

Dilansir oleh Ringtimesbanyuwangi.com dari kanal YouTube Jamaah Nurul Qolbi pada 7 April 2021, berikut bukti kesulitan hidup akibat maksiat:

1. Dijauhkan dari ilmu

Seseorang yang melakukan kemaksiatan pola pikirnya akan semakin sempit dan terasa sulit untuk menyerap ilmu pengetahuan.

Allah menjadikan ilmu pengetahuan sebagai cahaya yang terang benderang.

Baca Juga: Bacaan Doa Ziarah Makam Keluarga Beserta Tata Caranya

Baca Juga: 11 Kriteria Calon Istri yang Baik, Impian para Pria

Baca Juga: 5 Tanda Istri Tidak Bahagia, Seperti Lebih Banyak Diam

Dan perbuatan maksiatlah yang akan memdamkannya. Karena itu, ilmu yang bermanfaat dan maksiat tak bisa berpadu.

Sebagaimana perkataan Imam Malik kepada Imam Syafi’i:

“Sungguh aku melihat bahwasanya Allag Ta’ala telah memberikan cahaya di hatimu. Janganlah kamu memadamkannya dengan kemasiatan.”

2. Terhalang dari rejeki

Kita semua tahu bahwa mendapatkannya rezeki adalah dari ketakwa’annya dengan Allah SWT.

Hal ini berlaku sebaliknya, jika seseorang sering melakukan maksiat, maka rezekinya akan terhalang.

Hal ini karena adanya dosa maksiat yang dilakukannya. Imam Ahmad bernah berkata:

“Sungguh seorang hamba akan terhalang dari rezeki karena dosa yang ia kerjakan. Seseorang akan kembali di buka rezekinya jika ia meninggalkan kemaksiatan dan bertaubat dirinya.”

Mungkin kita sudah pernah merasakan sendiri, rezeki terasa sulit datang, sulit mencari pekerjaan, dsb.

Apabila seperti itu cobalah kita ingat perbuatan maksiat apa yang pernah di buat.

Lalu segeralah bertaubat dan memohon ampunan kepada Allah SWT. Agar pintu rezeki di buka kembali oleh Allah SWT.

3. Dipersulit urusannya

Ketika menghadapi suatu urusan orang yang gemar bermaksiat akan dipersulit jalan keluarnya.

Ia akan mempunyai masalah hidup, dan seolah-olah masalah tak kunjung selesai.

Mungkin saat ini kita mengira kesulitan dari dalam diri hanyalah ujian dari Allah SWT.

Namun, perlu diketahui ujian dan hukuman sangatlah berbeda. Oleh sebab itu, cermatilah setiap kesulitan dan masalah yang datang.

Apabila kita sering melakukan maksiat, maka itu kemungkinan adalah hukuman dan taubat menjadi jalan utama.

Untuk lepas dari segala kesulitan yang menimpa.

4. Hati yang terus gelisah

Kegundahan, dan kegelisahan akan dirasakan oleh pelaku kemaksiatan sebesar apapun kemaksiatan yang didapatnya.

Ia tidak akan merasakan kehidupan yang damai, karena merasa gelisah akibat maksiat akan jauh berbeda.

Dengan rasa gelisah biasa. Umumnya rasa gelisah tersebut akan didampingi dengan rasa takut dan kekhawatiran yang berlebih.

Sehingga orang yang sering malekukan maksiat akan merasa was-was.

5. Kesulitan bermuamalah (bersosialisasi)

Orang yang sering melakukan maksiat umunya tak akan lagi bisa merasakan kebaikan dari seorang teman, kerabat, bahkan pasangan.

Para ulama terdahulu pernah mengatakan dari pengalamannya:

“Sungguh saat aku bermaksiat kepada Allah SWT, aku merasakan dampak buruknya pada tingkah laku istriku dan hewan tungganganku”

Dari hal tersebut kita bisa ambil kesimpulan bahwa orang yang sering melakukan maksiat akan dapat dampak buruknya.

Dari seorang teman yang menjauhi, terkikisnya rasa sayang dari pasangan, bahkan sulitnya bersoasialisasi dengan lingkungan.

Sehingga orang-orang yang melakukan maksiat akan merasa terkucilkan dengan perbuatannya sendiri.

6. Suramnya wajah dan gelapnya hati

Ketakwaan dianggap seperti cahaya dan kemaksiatan merupakan kegelapan. Saking banyak orang melakukan kemaksiatan.

Semakin banyak pula kegelapan dalam hatinya. Orang yang sering malakukan kemaksiatan umumnya akan berdampak pada raut wajah.

Yang terlihat suram dan kurang ceria.

7. Fisik yang lemah

Sebagaimana dari perkataan Ibnu Abbas RA. bahwa:

“Lemahnya fisik menjadi salah satu dampak dari kemaksiatan, kegelisahan hati akibat kemaksiatan akan terus membuat hati menjadi lemah. Sementara kekuatan fisik bersumber dari kekuatan hati. Hal ini terbukti dalam sejarah bahwa pasukan muslimin yang sedikit, mampu melawan kaum kafir yang jumlahnya lebih banyak berkali-kali lipat.”

Hal ini dikarenakan hati mereka dipenuhi dari ketakwaan dan menghindari perbuatan maksiat kepada Allah SWT.

Sehingga fisik menjadi sangat kuat dan mampu menghadapi musuh yang sangat kuat sekalipun.

“Apalah arti makan riba dan mendapat banyak harta. Akan tetapi keberkahan tak pernah meliputi, hingga harta yang banyak itu terus saja merasa kurang dan kurang, apalah arti tidur nyenyak hingga terlambat sholat subuh, namun urusan dihari itu menjadi amat sangat sulit. Apalah arti menikmati pesta yang gemerlap, tapi hati menjadi gundah setelahnya.”

Beberapa arti tersebut hanya berlaku bagi kaum muslimin yang memiliki kecintaan dan ketakwaan kepada Allah SWT.

Dan tidak berlaku bagi seseorang yang mati hatinya. Sejatinya, segala kesulitan dari melakukan maksiat.

Adalah bentuk teguran sekaligus kesempatan yang diberikan Allah SWT kepada kita supaya sadar atas kekeliruan yang kita lakukan.

Semoga bermanfaat dan kita semua selalu dalam lindungan Allah SWT.***

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x