Baca Juga: Ciri-ciri Wanita Penghuni Neraka, Salah Satunya yang Mewarnai Rambut
Mereka menangis, berharap “Ya Allah kalau bisa jangan berhenti ya Allah besok ramadhan lagi, lusa ramadhan lagi, kalau perlu setiap hari ramadhan ya Allah.”
Saking inginnya semua waktu itu ramadhan. Dan mereka tahu belum tentu tahun depan bisa berjumpa.
Karena itu semua bermujahadah ketika akan tiba ramadhan dan begitu tiba ramadhan. Dan maksimal ibadahnya.
Kata Ibnu Abbas Ra. “Saya belum pernah melihat Rasullah semuliya ini dalam ibadahnya, selembut ini dalam shadaqahnya, sebanyak ini dalam pemberiannya, kecuali saat ramadhan. Sampai angin yang berhembus sepoi-sepoipun itu kalah oleh amalannya Nabi SAW.”
Lembut menghadapi orang-orang, shadaqohnya bertambah, ibadahnya bertambah, interaksi dengan Al-Qur’an nya semakin bertambah, dsb.
Orang-orang yang bukan Nabi SAW, karena melihat Nabi-Nya serius mereka lebih serius lagi dalam beribadah.
Jadi gambarannya, Nabi SAW saja yang dijamin surga begitu serius, apalagi saya orang biasa yang bukan Nabi, yang belum tentu jelas surganya.
Seakan-akan dihadapkan kita dihadapan Allah SWT untuk menumbuhkan kesungguhan kita dan menunjukkan bahwa Allah SWT serius dengan itu.
Allah SWT telah menyiapkan surga bagi orang taqwa surga yang tak bernilai dunia. Batasnya tidak ada batas dunia.