Benarkah Mimpi Merupakan Jawaban Istikharah? Simak Penjelasannya

- 9 April 2021, 09:28 WIB
Ilustrasi Orang Bermimpi
Ilustrasi Orang Bermimpi /Pixabay/cuncon

RINGTIMES BANYUWANGI – Seorang muslim yang sedang merasa bimbang dalam memutuskan tujuan hidup, biasanya melakukan sholat istikharah. Banyak yang beranggapan jikalau mimpi adalah jawaban dari sholat istikharah.

Sholat istikharah dikerjakan dengan maksud untuk meminta petunjuk kepada Allah atas beberapa pilihan. Atau mungkin seseorang yang merasa ragu-ragu dalam memilih sebuah pilihan.

Banyak orang menganggap bahwa jawaban dari istikharah pasti berasal dari mimpi. Benarkah demikian?

Dilansir Ringtimesbanyuwangi.com dari Kanal Youtube Kajiannet pada 9 April 2021, mimpi bukanlah syarat dari terjawabnya istikharah.

Baca Juga: Seorang Wanita Menang Lotere Senilai 2,7 Miliar Berkat Menafsirkan Mimpi Anaknya

Baca Juga: Arti Kedutan Alis Kanan, Akan Mendapatkan Uang hingga Keinginan Terkabul

Membatasi jawaban istikharah hanya dengan mimpi sebagaimana yang diyakini oleh sebagian orang adalah tidak benar.

Artinya bila tidak ada mimpi, ia menyangka istikharah yang ia lakukan tidak membuahkan hasil. Bila ada wangsit melalui mimpi, berarti istikharah manjur.

Hal tersebut adalah salah. Sebab mimpi tidak semuanya benar, ada mimpi bawaan dari setan, dan ada yang pengaruh dari perasaan. Tidak semua mimpi datang dari Allah.

Baca Juga: 10 Arti Mimpi Buaya, Bisa Jadi Ada Musuh dalam Selimut hingga Cita-Cita Akan Tercapai

Baca Juga: Mimpi Sering Didatangi Orang yang Sudah Meninggal, Bisa Berarti Sedang Butuh Pertolongan

Baca Juga: Arti Mimpi Kucing Pertanda Baik atau Buruk? Berikut Penjelasannya

Rasulullah SAW bersabda yang artinya “mimpi itu ada tiga macam, bisikan hati, ditakuti setan, dan kabar gembira dari Allah,” (HR. Bukhari dan Muslim).

Mimpi yang bersumber dari Allah mungkin bisa menjadi jawaban istikharah.

Rasulullah bersabda yang artinya, “kenabian tidak ada lagi selain berita gembira. Apa yang dimakasud dengan berita gembira? tanya sahabat. Nabi menjawab bahwa itu adalah mimpi yang baik (HR. Al Bukhari no.6990).

Dalam hadist riwayat Imam Ahmad dinyatakan bahwa mimpi seorang muslim itu bagian-bagian dari kenabian.

Apa kriteria mimpi yang seperti ini?

Dr. Mustafa Dhib al-Bugha, salah seorang ulama bermazhab Syafi’i dalam ta’liq untuk Shalih Bukhari menjelaskan bahwa mimpi yang baik adalah ketika bisa dihubungkan dengan kelapangan dada.

Artinya bahwa mimpi yang berisi sesuatu yang baik dan menggembirakan kaum muslimin adalah ketika seorang muslim sholat istikharah dan kemudian bermimpi disertai dengan kelapangan dada untuk melanjutkan pilihan tersebut.

Namun untuk mengetahui mimpi itu adalah mimpi baik dan datang dari Allah atau bukan, maka seorang muslim perlu berkonsultasi kepada para ulama atau ustadz.

Namun ulama atau ustadz tersebut harus memiliki ilmu pengetahuan tentang ta’bir mimpi dan akidahnya lurus. Bila tidak, dikhawatirkan akan terjatuh kepada khurafat.

Jika tidak menemukan orang yang layak untuk berkonsultasi tentang mimpi, sebaiknya kita abaikan saja.

Karena pada dasarnya mimpi tidak bisa dijadikan pijakan urusan duniawi, apalagi agama.

Adapun jawaban dari sholat istikharah adalah sebagai berikut.

1. Kemudahan yang didapat dalam proses mewujudkan suatu pilihan.

2. Kelapangan dada atau ketentraman jiwa untuk condong pada suatu pilihan.***

 

 

 

 

 

 

 

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x