Hukum Sholat Tapi Tidak Khusyu Menurut Rasulullah SAW

- 5 Mei 2021, 18:00 WIB
Sholat adalah ibadah yang wajib dilakukan oleh umat Islam/Berikut adalah hukum sholat tapi tidak khusyu menurut Rasulullah SAW.
Sholat adalah ibadah yang wajib dilakukan oleh umat Islam/Berikut adalah hukum sholat tapi tidak khusyu menurut Rasulullah SAW. /Pixabay/

RINGTIMES BANYUWANGI – Sholat adalah ibadah yang wajib dilakukan oleh umat Islam yang waktunya telah dilakukan.

Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya sholat itu adalah fardhu (wajib) yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.” (QS. An-Nisa: 103).

Dalam melaksanakan sholat setiap umat muslim ditekankan untuk khusyu karena khusyu merupakan ruh sholat.

Namun, seringkali pikiran lain muncul ketika sedang melaksanakan sholat. Entah soal pekerjaan atau keluarga.

Baca Juga: Keutamaan Sholat Dhuha dan Bacaan yang Dianjurkan untuk Dibaca

Jumhur ulama mengatakan ketika sholat tidak khusyu itu tidak wajib di ulang.

Karena hal tersebut mustahil jika seseorang bisa khusyu dengan sempurna salam melaksanakan sholat.

Dilansir oleh Ringtimesbanyuwangi.com dari kanal YouTube Nasihat Muslim pada 5 Mei 2021, Rasulullah SAW bersabda:

Baca Juga: Doa Rasulullah Dalam Melancarkan Rezeki yang Dibaca Setelah Sholat Subuh

“Ketika adzan dikumandangkan, setan menjauh dari masjid sambil terkentut, hingga dia tidak mendengar adzan. Setelah adzan selesai, dia datang, ketika iqamah, dia menjauh. Ketika iqamah selesai dia datang, lalu membisikkan hati hamba yang sedang sholat, ‘ingat ini, ingat itu’ padahal sebelumnya ia tidak ingat. Hingga seseorang lupa dan tidak tahu berapa jumlah rakaat yang telah dia kerjakan dalam sholatnya.” (HR. Bukhari, Ahmad).

Dalam hadits tersebut Rasulullah menjelaskan orang yang digoda setan dalam sholat, hingga pikirannya melayang-layang.

Artinya dia tidak khusyu dalam melaksanakan sholatnya, namun Rasulullah SAW tidak memerintahkan untuk mengulangnya.

Baca Juga: 5 Keistimewaan bagi Orang yang Sholat Subuh Tepat Waktu, Ada yang Dijanjikan Masuk Surga

Hanya saja pahalanya berkurang, bahkan bisa jadi tidak ada pahalanya.

Kekhusyukan yang sempurna memang tidak menjadi kewajiban, karena hampir tidak mungkin manusia bisa melakukannya.

Adanya kondisi tidak khusyu selama tidak dominan maka sholatnya tetap sah, namun bukan berarti kita mengabaikannya.

Kita harus berusaha merenungi dan meresapi setiap bacaan yang dilafalkan dan jangan lupa untuk melakukan sholat rawatib.

Mungkin saja sholat rawatib bisa menjadi pelengkap untuk bagian dari sholat kita yang kurang.

Semoga bermanfaat dan kita semua selalu dalam lindungan Allah SWT.***

Editor: Shofia Munawaroh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah