Kiat-Kiat Berhenti Maksiat, Habib Achmad: Ini 5 Hal untuk Mengatasi Penyakit Hati

- 30 Agustus 2021, 21:37 WIB
Simak penjelasan Habib Achmad Al Habsyi tentang 5 kiat mengobati hati yang sakit agar kita bisa berhenti bermaksiat.
Simak penjelasan Habib Achmad Al Habsyi tentang 5 kiat mengobati hati yang sakit agar kita bisa berhenti bermaksiat. /PIXABAY/omaralnahi

RINGTIMES BANYUWANGI - Simak penjelasan Habib Achmad Al Habsyi tentang 5 hal yang dapat membuatmu berhenti bermaksiat.

Jika kita terbiasa bermaksiat, maka itu adalah sebuah tanda bahwa hati kita dipenuhi penyakit. Penyakit hati seringkali menjangkit seseorang tanpa disadari, sehingga seseorang tidak tahu bahwa hatinya sedang berpenyakit.

Maka dari itu, kami telah merangkum kiat-kiat mengobati hati yang sakit agar kita berhenti bermaksiat. Berikut penjelasan Habib Achmad Al Habsyi dilansir dari kanal Youtubenya pada 30 Agustus 2021.

Baca Juga: Hikmah Sabar Menurut Imam Al Ghazali, Habib Achmad Al Habsyi: Allah Mencintaimu

Ketika kita sakit, maka kita akan pergi ke dokter sebagai upaya agar diri kita cepat sembuh.

Ketika kita sakit kulit, maka kita akan mendatangi dokter kulit. Ketika kita sakit mata, maka kita akan pergi ke dokter mata, tidak mungkin kita pergi ke dokter jantung.

Tapi sayangnya ketika kita punya banyak sekali penyakit hati, kita tidak pernah berupaya untuk pergi ke tempat yang dapat membuat penyakit hati itu hilang dan terobati.

Baca Juga: Kisah Imam Al Ghazali yang Mendapat Derajat Kemuliaan Menurut Habib Achmad Al Habsyi

"Rumah sakitnya hati itu adalah masjid, majelis ilmu, dan majelis dzikir," kata Habib Achmad Al Habsyi.

Kalau untuk sakit fisik, kita bisa mengobatinya di klinik atau di rumah sakit. Tapi untuk hati yang sakit, maka datanglah kepada orang-orang sholeh dan para alim ulama karena merekalah obat hati.

Mereka adalah dokter-dokter yang akan mengarahkan kita untuk menghilangkan penyakit-penyakit hati kita.

Baca Juga: Sebuah Kunci dari Habib Achmad Al Habsyi Agar Kamu Bisa Istiqomah dalam Beribadah

Dahulu ada seseorang yang mendatangi Ibrahim ibn Adham wali Allah, tobibul qolb, tabib hati. Kemudian seseorang itu mengatakan bahwa dirinya adalah orang yang kelewat batas, banyak berbuat dosa, dan meminta tolong untuk diberikan nasihat agar terjauhkan dari perbuatan maksiat.

Maka Ibrahim Ibn Adham memberikan kepadanya 5 hal yang jika dilakukan, maka seseorang tidak akan bermaksiat kepada Allah SWT.

1. Kalau engkau hendak bermaksiat kepada Allah, atau mau melakukan perbuatan dosa, maka jangan sekali-kali engkau makan dari rezeki dari Allah.

Baca Juga: Keajaiban Sholawat Untuk Melunasi Hutang dalam Sehari, Simak Penjelasannya dari Habib Achmad

Apakah benar perbuatan seseorang yang makan rezeki dari Allah, akan tetapi dia bermaksiat kepada-Nya.

2. Kalau engkau mau berbuat maksiat kepada Allah, silahkan. Akan tetapi jangan tinggal di bumi Allah.

Apakah dibenarkan, engkau tinggal di buminya Allah, makan dari rezekinya Allah, kemudian engkau malah mau bermaksiat kepada-Nya?

Baca Juga: Tipu Daya Setan untuk Memperindah Perbuatan Maksiat

Orang yang bermaksiat itu sama saja dengan berbuat kerusakan di buminya Allah.

Ketika kita bermaksiat kepada Allah itu ibaratkan kita sedang bertamu di rumahnya orang, lalu kita disuguhi makan oleh orang tersebut, dan setelah kita makan, kita hancurkan rumah orang tersebut.

Itu kan perbuatan yang sangat tidak benar.

Baca Juga: 7 Bukti Kesulitan Hidup Akibat Maksiat, Segera Jauhi dan Bertaubat

Kita tinggal di buminya Allah, kita dikasih rezeki, dikasih makan, tapi kita malah berbuat kerusakan di dunia dengan berbuat maksiat kepada Allah.

Jadi, jika memang ingin bermaksiat, maka jangan tinggal di buminya Allah.

Ingatlah, bahwa tidak ada tempat kecuali itu adalah milik Allah.

Baca Juga: Niat dan Bacalah Doa Ini Agar Kita Dijauhkan dari Segala Maksiat

3. Kalau engkau hendak bermaksiat kepada Allah dan engkau makan rejeki dari Allah, bahkan engkau juga tinggal di bumi Allah, silahkan, tapi dengan syarat carilah tempat yang tidak dilihat oleh Allah.

Sembunyilah di tempat yang Allah tidak tahu dan tidak melihat.

Bagaimana mungkin Allah tidak tahu dan tidak melihat, bahkan sesuatu yang ada dalam hati saja Allah tahu.

Baca Juga: Cara Membersihkan Kotoran Hati, Habib Hasan Al Muhdor: Jangan Biarkan Semuanya Lewat

Apakah pantas seseorang tinggal di buminya Allah, makan dari rezekinya Allah, dan dia bermaksiat di hadapan Allah?

4. Kalau datang kepadamu malaikat maut pencabut nyawa, katakan kepadanya untuk menunggumu bertaubat.

Kalau engkau tahu tidak bisa menunda pencabutan nyawa, kenapa engkau masih berani bermaksiat? Bagaimana kalau kamu belum sempat bertaubat? Apalagi saat engkau di tengah berbuat maksiat, tiba-tiba nyawamu dicabut bagaimana?

Baca Juga: Habib Hasan Al Muhdor Ungkap Makna dari Ghibah, Jarang Ada yang Tahu

Apakah engkau tidak takut masuk ke dalam nerakanya Allah SWT?

5. Jika engkau mati, dan engkau ditentukan untuk menghuni nerakanya Allah, larilah dari gandengan para malaikat untuk masuk ke surga.

Jika engkau tahu itu tidak bisa, apakah engkau rela dirimu digandeng untuk menuju neraka?

Baca Juga: Tanda-tanda Kematian Menurut Islam, Masa Terakhir untuk Bertaubat

Maka bertaubatlah dan jangan lakukan perbuatan dosa.

Apabila dengan 5 hal ini kita masih berani berbuat maksiat, berarti itu tanda bahwa hati kita dipenuhi kotoran-kotoran dan harus cepat-cepat diobati.

Maka pergilah ke tempat-tempat yang dapat memberikan obat bagi hati yang sakit dan datanglah kepada orang yang bisa mengarahkan kita untuk mendapatkan penawar dari penyakit hati.***

Editor: Suci Arin Annisa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah