Ceramah Singkat oleh Buya Yahya, Kejar Kemuliaan Malam Lailatul Qadar Agar Diampuni Dosanya

- 22 April 2022, 15:30 WIB
Simak ceramah singkat dari Buya Yahya tentang malam Lailatul Qadar di sepuluh hari terakhir Ramadhan meski di rumah.
Simak ceramah singkat dari Buya Yahya tentang malam Lailatul Qadar di sepuluh hari terakhir Ramadhan meski di rumah. /Tangkapan Layar Youtube/Al Bahjah TV

RINGTIMES BANYUWANGI - Simak ceramah singkat dari Buya Yahya tentang malam Lailatul Qadar. 

Malam Lailatul Qadar merupakan malam yang lebih baik dari 1000 bulan dan dinantikan oleh umat muslim di seluruh dunia karena memiliki kemuliaannya yang luar biasa. 

Amalan-amalan yang dilakukan pada malam Lailatul Qadar disebut lebih baik dari malam seribu bulan, sehingga disebut malam yang mulia. 

Pada malam tersebut ada banyak kemuliaan yang bisa didapatkan oleh umat muslim jika melakukan beberapa amalan. 

Buya Yahya dalam ceramah singkatnya di bulan Ramadhan menjelaskan bahwa malam seribu bulan tersebut bisa didapatkan atau dikejar meski berada di rumah. 

Artikel ini pernah tayang sebelumnya di PortalJember dengan judul: Materi Kultum Ramadhan: Cara Mendapat Lailatul Qadar di Rumah oleh Buya Yahya, Cocok untuk 10 Hari Terakhir

Berikut materi kultum ceramah bulan Ramadhan tentang cara mendapat Lailatul Qadar di rumah.

Bismillahirohmanirohim Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillah dikirim wassalatu wassalamu ala roufur Rohim habibina sayyidina muhammad wa ala alihi wa ashabihi wa tabiin.

Para perindu ridho Allah, orang-orang yang cinta pada Baginda Nabi, dan hamba-hamba yang rindu dimuliakan oleh Allah, alhamdulillah kita diberi kesempatan oleh Allah untuk masuk Bulan Ramadhan, bahkan sebentar lagi memasuki akhir Bulan Ramadhan.

Maka hendaknya kita mempersiapkan diri di sepuluh akhir Bulan Ramadhan. Hendaknya mencontoh apa yang dilakukan Nabi. Ada apa di dalam sepuluh akhir Ramadhan, yaitu ada yang namanya lailatul qadar. Kehadirannya bisa saja di awal Ramadhan, pertengahan Ramadhan, akan tetapi dikatakan bahwasanya kebanyakan adanya di sepuluh akhir Bulan Ramadhan.

Baca Juga: Niat Doa Menerima dan Memberikan Zakat Fitrah, Beserta Tulisan Arab dan Artinya

Bagi siapapun yang menghidupkan sepuluh akhir bulan Ramadhan ini sebetulnya menunjukkan, bahwa dia ingin menambah kecintaannya dan kerinduan kepada Ramadhan. Bahkan bisa jadi tanda panjang umur. Seolah-olah merasa, bahwa dia mau pergi dari rumah, makanya dia semakin meningkatkan kualitas ibadahnya seperti sepasang suami istri. Si istri saat suaminya ingin pergi tentu dia akan sering banyak duduk ngobrol dan sebagainya memperbanyak ngobrol.

Begitu juga hendaknya kita itu harus memiliki kesedihan di saat rumah kita yakni Ramadhan akan meninggalkan kita karena ini bulan mulia. Bulan dilipatgandakan pahala oleh Allah. Belum lagi di dalamnya ada malam yang luar biasa, yaitu malam lailatul qadar. Dan itu disembunyikan oleh Allah. Sudah ibadah saja.

Dalam riwayat Siti Aisyah disebutkan, bahwa Nabi kalau sudah masuk akhir Bulan Ramadhan menyingkap sarungnya atau dalam makna lain menyingsingkan lengan baju. Maknanya dalam bahasa kita, yaitu semakin giat ibadah. Namun jangan ibadah sendiri, karena Nabi membangunkan keluarganya untuk ibadah. Namun, caranya tidak disebutkan.

Maka sebagai kepala keluarga, sebagai ibu, sebagai anak yang besar dalam sebuah keluarga, mengkondisikan di sepuluh akhir itu bagaimana caranya agar bisa hidup. Jadi persiapkan, seperti menyuruh tidur di awal waktu. Terus saat malam kita minum dulu sebelum melakukan ibadah.

Jadi sudah dikondisikan atau direncanakan, bukan tiba-tiba dibangunin begitu saja. Kalau dengan cara seperti itu, jika itu istrinya Nabi bisa bangun, tapi kalau kita tidak. Maka kita harus membuat 1 suasana yang indah nyaman di malam-malam sepuluh hari terakhir Bulan Ramadhan.

Baca Juga: Niat Doa Bagi yang Menerima Zakat Fitrah, Lengkap dengan Tulisan Arab dan Terjemahan

Nah sekarang masalahnya adalah kita masa pandemi. Bagaimana kita bisa mengamalkan ini semuanya, sedangkan Allah memberikan pahala berlipat ganda bagi yang beri'tikaf di masjid. Namun, Allah juga yang menurunkan penyakit. Maknanya, dengan adanya pandemi kita mengikuti protokol kesehatan aturan medis saja.

Artinya kita di rumah saja juga akan sama mendapatkan pahala. Tidak perlu memaksakan kalau ternyata kondisi atau keadaan belum memungkinkan. Bahkan ini kesempatan untuk kita menjadikan rumah kita seperti masjid, jangan seperti kuburan lagi. Rumah kita menjadi seperti masjid jadi harus dibuat senyaman mungkin, seperti diberikan lampu yang terang untuk ibadah. Bagaimana mungkin kursi-kursi di pinggirkan nanti untuk sholat malam. Jadi itu cocok seperti di masjid, sehingga selama ini mungkin kita tidak pernah lihat anak-anak kita sholat, maka saat ini merupakan kesempatan yang tepat

Semoga Allah menjadikan kita hamba yang benar-benar beruntung dan sukses di bulan Ramadhan dan semoga Allah segera mengangkat musibah ini, sehingga kita bisa bebas dan mudah beribadah di masjid, mengadakan majlis, mengadakan keramaian di masjid, sehingga syiar Islam semakin tampak. Semoga manfaat Islam semakin dirasakan dan semoga Allah Subhanahu ta'ala menjadikan kita umat Baginda Nabi Muhammad SAW yang ikhlas, yang tulus, dan semoga Allah menjadikan kita saling mencintai.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Itulah materi ceramah Ramadhan singkat yang disampaikan oleh Buya Yahya tentang mendapat lailatul qadar di rumah. Semoga bermanfaat.*** (Nando Zikir/PortalJember.com)

Editor: Al Iklas Kurnia Salam


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah