Kisah Seorang Nabi yang Tidak Memiliki Pengikut di Surga Nanti, Awal Munculnya Malam Lailatul Qadar

- 28 Juni 2022, 09:15 WIB
Selain 25 nabi yang kita ketahui kisahnya, ternyata ada kisah di luar dair 25 Nabi tersebut yang cukup menarik diulas yakni Nabi Syam'un
Selain 25 nabi yang kita ketahui kisahnya, ternyata ada kisah di luar dair 25 Nabi tersebut yang cukup menarik diulas yakni Nabi Syam'un /pixabay/ jeffjacobs/

RINGTIMES BANYUWANGI – Nabi dan Rasul adalah seseorang yang diutus oleh Allah SWT untuk menyebarkan agama Islam serta meluruskan kaidah-kaidah di suatu kaum.

Ada sekitar 120 ribu Nabi dan 315 Rasul yang diutus oleh Allah SWT, akan tetapi karena terlalu banyak Nabi dan Rasul, maka hanya 25 Nabi dan Rasul yang harus diingat oleh umat muslim.

Nama-nama Nabi yang masuk pada 25 Nabi dan Rasul tersebut adalah nama-nama yang sering muncul di dalam Al Quran.

Baca Juga: Kisah Nabi Musa dan Nabi Khidir, Surah Al Kahfi Ayat 60 sampai 82 Arab Latin dan Terjemahannya

Saat di padang mashyar nanti, para Nabi akan dikumpulkan bersama para umat-umatnya kelak, tapi satu Nabi yang masuk ke surga hanya membawa pedang dan tidak pengikut, ialah Nabi Syam’un a.s atau sering disebut Samson.

Hal tersebut sesuai dengan kisah Nabi Muhammad SAW yang tersenyum sendiri di bulan suci Ramadhan dan ditanya oleh para sahabat, “Apa yang membuatmu tersenyum wahai Rasulullah?’

Nabi Muhammad pun menjawab, “Diperlihatkan kepadaku Hari Akhir ketika seluruh manusia dikumpulkan di Mahsyar, ada seorang Nabi dengan membawa pedang yang tidak mempunyai pengikut satupun, masuk ke dalam surga. Beliau adalah Syam'un.”

Baca Juga: Cara Meluluhkan Hati Wanita Ala Ustad Abdul Somad, Seperti Kisah Nabi Musa

Nama Syam’un Al Ghazi memiliki arti ‘berasal dari matahari.’ Nama Nabi Syam’un tidak pernah disebutkan dalam Al Quran, tapi diceritakan dalam Kitab Qisasul Al-Anbiya.

Penasaran dengan alur kisah dari seorang Nabi Syam’un dengan kemampuan yang luar biasa, tapi tak memiliki pengikut kelak di surga? Yuk simak bersama-sama ceritanya.

Dilansir dari kanal Youtube Tafakkur Fiddin, Nabi Syam’un atau Samson merupakan seseorang yang lahir di kalangan kaum Bani Israil.

Nabi Syam’un adalah manusia terkuat yang pernah turun ke bumi, karena ia mampu melunakkan besi, menundukkan hewan buas, dan mengangkat tiang istana.

Baca Juga: Pengertian Malam Lailatul Qadar, Beserta Amalan yang Bisa Dilakukan Saat 10 Hari Akhir Ramadhan

Nabi Syam’un juga diceritakan memiliki sebuah pedang yang terbuat dari tulang rahang unta bernama Liha Jamal. Hanya dengan pedang itu, ia mampu membunuh ribuan orang kafir.

Dengan kehebatannya itu, ia diutus untuk menundukkan Raja Israil yang kafir.

Puluhan upaya untuk menundukkan Nabi Syam’un, tapi para kaum kafir tidak mampu mengalahkannya, sekalipun dengan jumlah ribuan orang.

Akhirnya dengan ide liciknya, penasehat dari Raja Israil mengumumkan akan memberikan emas dan permata yang berlimpah untuk siapapun yang mampu menangkap Nabi Syam’un.

Secara diam-diam, golongan pengikut Raja Israil memberikan penawaran tersebut kepada sang istri Nabi dan bersedia membantu mereka melumpuhkan Samson (Nabi Syam’un).

Sang istri yang berasal dari kaum kafir pun tergiur dengan godaan itu dan menyetujui untuk membantu mencari cara melumpuhkan suaminya.

Baca Juga: Simak Tanda-Tanda Malam Lailatul Qadar, Salah Satunya Matahari Meredup di Siang Hari

Penasehat Raja Israil itu pun memberikan idenya kepada sang istri untuk mengikatkan kedua tangan dan kaki suaminya di kasur. Akhirnya sang istri mengiyakan ide tersebut.

Malam pertama, ia gagal karena ketiduran dan di malam kedua, ia berhasil mengikat kedua tangan serta kaki suaminya.

Ketika Nabi Syam’un terbangun ia terkejut meliht kedua kaki dan tangannya terikat, kemudian ia berkata, “Wahai istriku, siapakah yang mengikatku dengan tali ini,” istri pun menjawab, “Aku yang mengikat, hanya sekedar mengujimu sejauh mana kekuatanmu.”

Syam’un dengan mudahnya mampu lepas dari ikatan tali tersebut hanya dengan satu kali ucapan doa.

Di malam berikutnya, istrinya kembali mengikat kedua tangan dan kaki Syam’un tapi kali ini dengan rantai bukan tali.

Baca Juga: Jangan Lewatkan Kemuliaan Malam Lailatul Qadar, Simak Penjelasan Waktu Kedatangannya

Tapi lagi-lagi Nabi Syam’un mampu melepaskan dirinya dari rantai tersebut dengan mudah.

Karena menganggap bahwa mengikatnya bukanlah cara yang terbaik, akhirnya ia membujuk suaminya untuk menceritakan rahasia di balik kekuatannya.

Akhirnya, dengan rayuannya tersebut berhasil membuat Nabi Syam’un menceritakan rahasia kekuatannya.

Kekuatan dari Samson ini berasal dari rambutnya yang panjang. Tidak ada seorang pun bisa mengalahkanku kecuali rambutnya.

Akhirnya malam berikutnya, Syam’un diikat kembali tapi kali ini menggunakan rambutnya sendiri. Karena dalam cerita digambarkan rambut Samson sangat panjang, jika berdiri ujung rambutnya mampu menyentuh tanah.

Saat Syam’un kaki dan tangannya diikat ia terkejut dan bertanya kepada istrinya siapa yang melakukannya. Istri pun menjawab bahwa ialah yag melakukannya dengan alasan untuk menguji kekuatannya.

Baca Juga: Penjelasan Malam Lailatul Qadar Menurut Ustadz Adi Hidayat, Semua Malaikat Turun ke Bumi

Tapi sayangnya, Nabi Syam’un tidak mampu melepaskan ikatannya itu. Akhirnya sang istri buru-buru melapor kepada sang Raja Kafir dan dibawalah Syam’un ke istana dan dipertonton kepada publik dengan cara diikat pada tiang istana.

Kaum kafir mulai menyiksa Nabi Syam’un dengan perlahan dimulai dengan memotong telinga, bibir, kedua tangan dan kedua kakinya.

Selain itu, Nabi Syam’un juga dibutakan kedua matanya. Tujuannya adalah agar beliau mati secara perlahan-lahan.

Istrinya yang ikut menonton pula, dimatanya tidak memiliki rasa belas kasihan sedikit pun terhadap penyiksaan yang diderita suaminya.

Baca Juga: Materi Singkat Khutbah Jumat: Cara Meraih Malam Lailatul Qadar dengan Melaksanakan 4 Amalan

Allah SWT yang menyaksikan itu, lewat perantara Malaikat Jibril mengatakan, “ Hai Syam’un apa yang kamu inginkan, aku akan menindak mereka,” Nabi Syam’un menjawab, “Ya Allah, Berikanlah kekuatanmu padaku agar aku bisa merobohkan tiang ini dan menimpah orang-orang kafir itu,” ujarnya.

Akhirnya ia mendapatkan kekuatannya kembali, tapi kali ini lebih hebat dan kuat dibandingkan dengan sebelumnya.

Hanya dengan gerakan sedikit saja, tali yang terbuat dari rambutnya terputus dan menyebabkan istana tersebut roboh dan menimpah para kaum kafir, termasuk istrinya.

Setelah kejadian itu, Nabi Syam'un kemudian bersumpah untuk beribadah selama 1000 bulan tanpa henti dan itulah awal munculnya malam Lailatuk Qadar.***

Editor: Shofia Munawaroh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah