Berkah Kiai Tanpa Gelar yang Mengajarkan Islam di Mushola Menurut Gus Baha

- 21 Juli 2022, 20:50 WIB
Berkah Kiai Tanpa Gelar Yang Mengajarkan Islam di Mushola Menurut Gus Baha
Berkah Kiai Tanpa Gelar Yang Mengajarkan Islam di Mushola Menurut Gus Baha /Instagram.com/@gusbahaonline/

RINGTIMES BANYUWANGI - KH Ahmad Bahauddin Nursalim yang akrab disapa Gus Baha menjelaskan lowongan kerja yang mensyaratkan para pelamarnya mempunyai pengalaman kerja.

Menurut K.H. Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha, hal seperti justru malah aneh.

Gus Baha menjelaskan pendapatnya tersebut dalam sebuah sesi kajian yang dilansir dari kanal YouTube Santri Podcast pada Kamis 21 Juli 2022.

Baca Juga: Simaklah 4 Keutamaan Membaca Lafadz Istighfar ini, Solusi Kesulitan Rezeki

Dalam kajian tersebut, Gus Baha mejelaskan mengenai berkah para kiai tanpa gelar yang mengajar di mushola-mushola.

Gus Baha menjelaskan sempat mengisi sebuah pengajian di Jawa Timur yang dihadiri kurang lebih 10.000 orang.

"Itu kiai punya pondok unggulan. Meskipun beliau memiliki pondok unggulan, saya sudah pamit nanti saya ngritik pondok unggulan, mohon diterima," kata Gus Baha.

Baca Juga: Simak! 5 Rukun Khutbah Jum’at bagi Khatib sesuai Syariat Islam

Setelah diiyakan oleh pemilik pondok tersebut, Gus Baha pun menjelaskan dalam kajiannya bahwa pondok unggulan memang baik tetapi juga mempunyai masalah.

Gus Baha mengibaratkan beliau membuat sebuah pondok unggulan yang syarat masuknya adalah hafal 10 juz Al Quran dan membayar Rp10 juta.

"Lalu, orang yang kurang mampu harus mondok di mana kalau aturannya seperti itu, harus bayar Rp10 juta?" tanya Gus Baha menggunakan nada retoris.

Baca Juga: 8 Adab dan Rukun Membaca Al Quran Menurut Sunnah, Wajib Tahu

Gus Baha menambahkan bahwa siswa yang masih awam dan belum bisa menghafal 10 juz Al Quran juga kesulitan untuk menuntut ilmu di sana.

Menurut Gus Baha sama saja halnya dengan lowongan kerja yang mensyaratkan pelamarnya untuk mempunyai pengalaman kerja sebelumnya.

"Makanya anehkan, pabrik-pabrik itu aneh. Menerima pekerja yang sudah pengalaman kerja. Sudah pengalaman kerja ya ndak ngelamar, orang sudah memiliki pekerjaan, kok," katanya.

Kemudian Gus Baha menuturkan pengalaman kajiannya yang lain.

Baca Juga: 7 Keutamaan Membaca Surat Al Kahfi Pada Hari Jumat

"Saya kemarin ngaji di UI juga mengatakan begitu. Kampus-kampus itu baik, sebab bikin standar ini S.Ag, ini M.A., ini Doktor," ujar Gus Baha.

Namun, kata Gus Baha, andaikan pendidikan Islam hanya diajarkan di kampus, orang yang ingin belajar Islam harus dengan kuliah.

"Lalu, orang yang sudah tua-tua kalau belajar Islam di mana?" ujarnya.

Gus Baha pun mengucapkan bahwa inilah yang membuat para kiai tanpa gelar yang mengajar di mushola menjadi penuh berkah.

Baca Juga: Simak! Syarat dan Rukun Sah Sholat Jumat Menurut Syariat dalam Mahzab Syafi'i, Maliki dan Hanafi

"Kadang santri datang, kadang enggak, santrinya pun nggak jelas. Tapi bagus, siapa saja bisa belajar dan kapan saja," ungkap Gus Baha.

Menurut Gus Baha, kiai-kiai seperti ini justru perlu bahagia sabab dapat menjadi guru bagi siapa saja baik orang tua maupun muda yang ingin belajar Islam.

"Konsultan belajar Islam yang on time setiap saat. Ya, itu barakah," ungkapnya.

Gus Baha menambahkan bahwa bila santri-santrinya sulit diajar, berkahnya justru makin luar biasa.***

Editor: Rika Wulandari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah