Keutamaan Kata Rahman yang Berarti Kasih Allah yang Tak Terbatas Untuk Umatnya

- 26 Juli 2022, 08:15 WIB
bacaan Basmalah sebanyak 118 kali khasiatnya luar biasa
bacaan Basmalah sebanyak 118 kali khasiatnya luar biasa /Unspalsh/Karsa/

RINGTIMES BANYUWANGI - Sahabat Muslimin dan Muslimat, kita perlu ketahui keutamaan kata rahman atau kasih Allah yang tidak terbatas bagi seluruh umatnya.

Kata kasih yang Allah sebutkan apabila diartikan dalam bahasa Arab yaitu kata rahman. 

Karena itu dalam bacaan basmalah, rahman disebut dahulu dibandingkan dengan kata rahim. 

Baca Juga: Doa Rasulullah SAW Setelah Melaksanakan Sholat Dhuha

Kata rahman dan rahim inilah yang akhirnya kita kenal dengan kata kasih dan sayang. 

Dilansir dari kanal Youtube Adi Hidayat Official pada Selasa 26 Juli 2022, diterangkan mengenai alasan mengapa kata rahman disebutkan terlebih dahulu dibanding kata rahim.

Kata rahman disebutkan terlebih dahulu dibanding kata rahim sangat berkaitan erat dengan konteks keadaannya. 

Apabila rahman digunakan dalam konteks di dunia, maka kata rahim digunakan dalam konteks di akhirat.

Baca Juga: Bacaan Niat dan Doa Sholat Dhuha, Latin dan Artinya

Dari sini bisa kita tarik benang merahnya, bahwa Allah tahu betul yang sedang kita lalui ini adalah alam dunia, maka disebutlah dulu kata rahman. 

Rahmat Allah yang disebut dengan rahman ini memiliki cakupan sangat luas, yakni mencakup semua hamba tanpa terkecuali. Baik yang sudah beriman maupun yang belum.

Apabila sudah beriman, maka tingkatkanlah imanmu. Apabila belum, jika kalian sadar masih tergolong orang yang kafir, ingkar, suka bermaksiat bahkan yang munafik, maka Allah menyuruh agar segera untuk beriman.

Hal ini semata karena Allah tidak ingin hamba-Nya meninggal dalam keadaan menentang Allah.

Baca Juga: Penjelasan Ungkapan 'Ucapan Adalah Doa' Dilihat dari Sudut Pandang Islam dan Ilmiah

Bahkan Allah masih memberikan kesempatan terakhir bagi mereka untuk bertaubat, yaitu dimana saat nyawa sudah sampai di kerongkongan. Betapa Allah sangat mengasihi dan menyayangi kita sampai sedalam itu. 

Walaupun sudah menghitam dosa-dosanya, bahkan sampai memvonis diri sendiri, akankah masih bisa diampuni oleh Allah?

Maka turunlah surat Az-Zumar ayat 53 sebagai berikut. 

۞ قُلْ يٰعِبَادِيَ الَّذِيْنَ اَسْرَفُوْا عَلٰٓى اَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوْا مِنْ رَّحْمَةِ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ جَمِيْعًا ۗاِنَّهٗ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ ٥٣

Katakanlah (Nabi Muhammad), “Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas (dengan menzalimi) dirinya sendiri, janganlah berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa semuanya.663) Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Baca Juga: Bacaan Surat Yusuf Ayat 4 Untuk Memikat Pujaan Hati, Dilengkapi Tafsir Bahasa Indonesia

Maka dari itu dianjurkan untuk selalu menyebut nama-nama baik Allah seperti ar-rahman.

Perintah menyebut kata rahman ini, disampaikan dalam surat ke 11 yaitu surat Al-Isra’ ayat 110 sebagai berikut.

قُلِ ادْعُوا اللّٰهَ اَوِ ادْعُوا الرَّحْمٰنَۗ اَيًّا مَّا تَدْعُوْا فَلَهُ الْاَسْمَاۤءُ الْحُسْنٰىۚ وَلَا تَجْهَرْ بِصَلَاتِكَ وَلَا تُخَافِتْ بِهَا وَابْتَغِ بَيْنَ ذٰلِكَ سَبِيْلًا ١١٠

Katakanlah (Nabi Muhammad), “Serulah ‘Allah’ atau serulah ‘Ar-Raḥmān’! Nama mana saja yang kamu seru, (maka itu baik) karena Dia mempunyai nama-nama yang terbaik (Asmaul husna). Janganlah engkau mengeraskan (bacaan) salatmu dan janganlah (pula) merendahkannya. Usahakan jalan (tengah) di antara (kedua)-nya!”

Kalaupun berat menyebut nama Allah, karena terlalu banyak dosa dan malu, maka cukup dengan menyebut kata ar-rahman. 

Hal ini pernah dipraktikkan oleh Abu Nuwas atau yang biasa kita kenal dengan Abu Nawas.

Abu Nuwas adalah orang yang terkenal karena sering mabuk-mabukkan dan banyak berbuat maksiat. 

Tapi dia sangat cerdas bahkan pandai membuat puisi dan syair. Abu Nuwas ini hidup sezaman dengan Imam Syafi’i. 

Di akhir hidupnya pun, Imam Syafi’i sampai menolak untuk menyolatkan jenazah Abu Nuwas.

Karena beliau tahu betul apa yang sering dikerjakan oleh Abu Nuwas ini.

Kemudian, sesaat setelah jenazah Abu Nuwas dimandikan. 

Orang yang memandikan jenazah Abu Nuwas ini menemukan sesuatu di bawah bantalnya.

Yaitu Sepucuk syair yang dituliskan Abu Nuwas sebagai berikut.

Ya Allah, aku memang terlihat, 

Dari sekian banyaknya hamba-Mu, 

Sepertinya tidak layak,

Untuk menerima bagian dari penghuni surga firdaus.

Tapi aku pun tidak kuat,

Kalau harus masuk ke neraka jahannam.

Aku sangat menyadari,

Bahwa engkau Ya Allah,

Adalah pemaaf dan pengampun tanpa batas maaf dan ampunannya. 

Maka dengan segala sifat pemaaf dan ampunan-Mu itu,

Mohon terimalah taubatku.

Karena aku yakin, 

Engkau pasti mengampuni, 

Sebesar apapun dosa yang pernah aku kerjakan.”

Maka saat syair itu dibacakan di depan Imam Syafi’i, dengan segera beliau menuju ke makam Abu Nuwas untuk mendoakannya.

Abu Nuwas yang semasa hidupnya sering berbuat dosa, namun di akhir hidupnya. Ia meninggal dalam keadaan husnul khatimah.

Kisah Abu Nuwas inilah yang menginspirasi Ustad Adi Hidayat, untuk tidak berani memvonis ataupun melabeli orang lain. 

Karena Islam memandang bahwa setiap orang punya hak untuk menjadi shaleh Meskipun sebanyak apapun dia berbuat salah dan berbuat maksiat, ia masih mendapatkan kesempatan untuk menjadi orang taat selama hidupnya.

Maka dari itu yang perlu kita lakukan hanyalah mendoakan, bukan mencelanya. Karena mungkin dengan doa itu dapat menembus hatinya agar dapat menjadi lebih baik. 

Wallahualam, semoga selalu menjadi pembelajaran bagi kita semua. Aamiin. *** 

Editor: Sofia Nabila Anwar

Sumber: YouTube Ustad Adi Hidayat Official


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah