Kisah Asbabun Nuzul Surat Al Mumtahanah Ayat 8, Tetap Hormati Orangtua Meski Beda Agama

- 28 Juli 2022, 17:00 WIB
Simak kisah asbabun nuzul surat al Mumtahanah ayat 8 yang menceritakan kisah perbedaan agama antara anak dan orang tuanya.
Simak kisah asbabun nuzul surat al Mumtahanah ayat 8 yang menceritakan kisah perbedaan agama antara anak dan orang tuanya. /Pexels/Alena Darmel

RINGTIMES BANYUWANGI - Simak berikut kisah asbabun nuzul atau asal usul diturunkannya surat al Mumtahanah ayat 8. 

Surat al Mumtahanah ayat 8 turun untuk menjawab kegelisahan anak dan orang tua yang berbeda, seperti kisah yang dialami Asma putri Abu Bakar As Siddiq dan ibunya, Qatilah.

Untuk tahu cerita lebih lanjut, simak penjelasan tentang kisah asbabun nuzul atau asal usul diturunkannya surat al Mumtahanah ayat 8, dilansir dari kanal YouTube Asal Mula pada 28 Juli 2022. 

Baca Juga: Kandungan Alquran Surat Al Jumuah Ayat 6-11, Anjuran Tinggalkan Jual Beli dan Tunaikan Sholat Jumat

Pada masa jahiliyah, Abu Bakar As Siddiq pernah menikah dengan seorang wanita bernama Qatilah binti Abdul Uzza. Di pernikahan mereka lahir seorang putri bernama Asma. Beberapa tahun kemudian, Qatilah melahirkan seorang putra yang diberi nama Abdullah.

Setelah kelahiran Abdullah inilah Abu Bakar memasuki Islam dan menceraikan Qatilah. Perpisahan ini terjadi dikarenakan Qatilah tidak bersedia mengikuti ajakan suaminya beriman kepada Allah Swt.

Berbeda dengan ibu mereka, Asma dan Abdullah memilih untuk masuk Islam seperti ayahnya.

Baca Juga: Tafsir Arti dan Kandungan Alquran Surat Al Jumuah Ayat 1-5, Perumpaan Nista Terhadap Ayat-ayat Allah

Pada suatu hari Qatilah merindukan anak perempuannya. Ia berencana untuk mengunjungi Asma. Ketika tiba di rumah putrinya, Qatilah mengetuk pintu.

Asma yang mendengar ketukan pintu, bergegas menghampiri sumber suara, lalu ia bercakap-cakap dengan tamunya dari balik pintu.

"Siapakah engkau?" tanya Asma.

"Ini Ibu, Nak. Ibu rindu sekali padamu. Bagaimana kabarmu?" jawab Qatilah.

Asma terkejut mendengar suara ibunya. Ia tidak menyangka bahwa ibunya akan berkunjung. Lalu Asma memberitahukan kabarnya kepada Qatilah.

Baca Juga: Arti dan Kandungan Surat Al Qiyamah Ayat 31-40, Sindiran Keras Bagi Orang yang Dusta pada Allah dan Rasul

"Alhamdulillah, kabarku baik-baik saja, Bu," ujar Asma.

Qatilah memohon kepada Asma agar dibukakan pintu. 

"Ibu bawakan oleh-oleh untukmu, Nak. Bukalah pintunya," rayu Qatilah.

Asma yang berada di balik pintu merasa bimbang, ia takut berdosa jika membukakan pintu untuk ibunya yang musyrik.

Lalu Asma menarik tangannya dari gagang pintu, ia mengurungkan niat untuk menyambut ibunya.

Meskipun sekarangan hubungan mereka terhalang perbedaan aqidah, kasih sayang Qatilah terhadap anak-anaknya tidak berkurang sedikit pun.

Baca Juga: Arti dan Kandungan Surat Al Qiyamah Ayat 21-30, Skenario Hukuman Bagi Orang Musyrik di Akhirat

Qatilah kembali membujuk Asma, "Wahai anakku, buka pintunya. Pasti engkau senang dengan oleh-oleh yang Ibu bawa. Ada keju, obat penyama kulit, dan minyak samin kesukaanmu," ujar Qatilah tak putus asa.

Asma berbicara kepada ibunya dengan perasaan bersalah, "Wahai Ibu, maafkan aku. Aku tidak bisa membukakan pintu untukmu. Aku juga sangat merindukanmu," jawab Asma dengan berat hati.

Qatilah mendesah panjang, lalu meninggalkan rumah Asma. Hati Qatilah terasa hancur setelah ditolak putrinya sendiri. Dibalik pintu, Asma mendengar langkah kaki ibunya mulai menjauh.

Selepas kepergian Qatilah, Asma dilanda kegelisahan. Untungnya tak lama kemudian Asma berjumpa dengan Aisyah. Usia mereka terpaut 10 tahun lebih tua Asma. Aisyah adalah putri ayah Asma dari ibu yang lain. 

Baca Juga: Arti dan Kandungan Surat Al Qiyamah Ayat 11-20, Peringatan Bagi Manusia Lebih Pilih Dunia Dibanding Allah

Kepada Aisyah, Asma menceritakan semua kegelisahannya.

"Wahai Aisyah adikku tersayang, ibuku tadi berkunjung. Namun malah aku menyuruh beliau pulang. Aku takut mempersilahkannya masuk, karena dia masih musyrik. Aku mohon, tanyakan perkara ini kepada Rasulullah SAW.," ujar Asma.

"Baiklah, akan aku tanyakan kepada Rasulullah," jawab Aisyah.

Sesampainya di rumah, Aisyah langsung bertanya kepada Rasulullah tentang masalah kakaknya.

Berkenaan dengan peristiwa ini, Allah Swt. menurunkan surat al Mumtahanah ayat 8 untuk menjawab keraguan Asma.

Baca Juga: Bacaan Malam Jumat: Arti dan Kandungan Surat Al Qiyamah Ayat 1-10, Pedihnya Hukuman di Hari Akhir

Rasulullah menjelaskan ke Aisyah dengan bijaksana, "Wahai Aisyah, sampaikan kepada kakakmu. Ia tidak berdosa jika mempersilahkan ibunya masuk ke rumah. Jika ibunya memberikan hadiah, ia boleh menerimanya," jawab Rasulullah.

Aisyah tampak senang mendengar jawaban dari Rasulullah. Ia tidak sabar untuk memberitahukan kabar gembira ini kepada Asma.

Baca Juga: Kandungan dan Keutamaan Surat At Tariq Lengkap dengan Tafsir Bahasa Indonesia

Kemudian Aisyah membacakan surat al Mumtahanah ayat 8. Asma merasa lega mendengar penjelasan Aisyah.

Sekarang ia tidak perlu lagi merasa berdosa jika ibunya datang berkunjung. Ia lalu mengucapkan rasa terima kasihnya kepada Aisyah.

Demikian penjelasan kisah asbabun nuzul atau asal usul diturunkannya surat al Mumtahanah ayat 8. Semoga bermanfaat.***

Editor: Rika Wulandari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x