Simak Golongan yang Berhak Menerima Infak Kita Dimulai dari yang Terdekat

- 29 Juli 2022, 21:25 WIB
Simak berikut ini merupakan pemaparan mengenai golongan-golongan yang berhak menerima infak dari kita, dimulai dari yang paling dekat
Simak berikut ini merupakan pemaparan mengenai golongan-golongan yang berhak menerima infak dari kita, dimulai dari yang paling dekat /Pixabay/Myriams-Fotos

RINGTIMES BANYUWANGI - Sahabat muslim, mari kita simak mengenai siapa saja yang berhak menerima infak dari kita.

Dilansir dari kanal Jejak Wali dan Quran Kemenag yang diakses pada Jumat 29 Juli 2022, begini penjelasan oleh ustad Adi Hidayat, Lc mengenai golongan-golongan penerima infak kita. 

Sesungguhnya infak diawali dari yang terdekat dahulu. Karena merekalah yang selalu bersama kamu sejak lahir dan menjadi orang yang menerima kamu apa adanya. Siapakah mereka? Yaitu orang tua kita.

Baca Juga: Arti Surat Az Zalzalah Ayat 1 - 8 Dilengkapi Tulisan Latin, Terjemah dan Isi Kandungan

Seringkali kita banyak berinfak kepada orang luar namun keluarga sendiri berantakan.

Maka dipaparkanlah golongan-golongan yang berhak menerima infak kita di dalam Al-Qur’an surah kedua yaitu surat Al-Baqarah ayat 215 sebagai berikut.

يَسْـَٔلُوْنَكَ مَاذَا يُنْفِقُوْنَ ۗ قُلْ مَآ اَنْفَقْتُمْ مِّنْ خَيْرٍ فَلِلْوَالِدَيْنِ وَالْاَقْرَبِيْنَ وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَابْنِ السَّبِيْلِ ۗ وَمَا تَفْعَلُوْا مِنْ خَيْرٍ فَاِنَّ اللّٰهَ بِهٖ عَلِيْمٌ ٢١٥

Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang apa yang harus mereka infakkan. Katakanlah, “Harta apa saja yang kamu infakkan, hendaknya diperuntukkan bagi kedua orang tua, kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, dan orang yang dalam perjalanan (dan membutuhkan pertolongan).” Kebaikan apa saja yang kamu kerjakan, sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya.

Baca Juga: Doa Sebelum dan Setelah Bangun Tidur, Lengkap Latin dan Artinya

Hendaklah apa yang diinfakkan oleh kita adalah hal-hal yang berkualitas bagus dan baik.

Cari makanan yang baik. Mengapa? Mari kita lihat surat kedua kembali pada ayat 227 sebagai berikut.

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَنْفِقُوْا مِنْ طَيِّبٰتِ مَا كَسَبْتُمْ وَمِمَّآ اَخْرَجْنَا لَكُمْ مِّنَ الْاَرْضِ ۗ وَلَا تَيَمَّمُوا الْخَبِيْثَ مِنْهُ تُنْفِقُوْنَ وَلَسْتُمْ بِاٰخِذِيْهِ اِلَّآ اَنْ تُغْمِضُوْا فِيْهِ ۗ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ غَنِيٌّ حَمِيْدٌ ٢٦٧

Wahai orang-orang yang beriman, infakkanlah sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untukmu. Janganlah kamu memilih yang buruk untuk kamu infakkan, padahal kamu tidak mau mengambilnya, kecuali dengan memicingkan mata (enggan) terhadapnya. Ketahuilah bahwa Allah Mahakaya lagi Maha Terpuji.

Baca Juga: Keutamaan Doa Minum Susu Putih di Awal Tahun Hijriyah 1 Muharram

Kalau sekiranya sudah berkualitas baik, maka yang pertama yang harus kita lihat adalah mengenai ungkapan ‘birul walidain’ yaitu berbakti kepada orangtua. 

Orang tua kandung, maka saat masih hidup muliakanlah hidupnya. Muliakalah mereka, lakukan semampumu.

Seperti hanya mampu memberikannya pulsa, belikan semampumu. Jika mampu mewujudkan keinginannya maupun hanya sekedar hal sepele, Allah akan catat amal kebaikan itu.

Baca Juga: Arti dan Kandungan Surat Al A'la Ayat 11 Sampai 19, Jaminan Surga Bagi Orang Rajin Berzikir dan Sholat

Kemudian setelah kedua orang tua, orang yang berhak mendapatkan infakmu adalah kerabat terdekat. 

Kerabat tersebut dibagi jenisnya menjadi dua yaitu kerabat yang berdasarkan kekeluargaan dan ada juga kerabat yang merupakan tetangga dekatmu.

Kemudian, kaidah dalam melakukan hubungan kemanusiaan, tidak hanya mencangkup pada sesama muslim saja. Namun bisa dari yang berbeda agama, suku, ras dan lain sebagainya.

Baca Juga: 7 Amal Jariyah yang Memiliki Pahala Sepanjang Masa

Karena ada sebuah ungkapan ‘barang siapa yang memasak makanan, kemudian baunya sampai ke penciuman tetangganya. Maka berikanlah walaupun hanya kuahnya saja.’

Pemahamannya, apabila kuahnya saja sudah dibagikan apalagi isinya. tu akan menjadi amal yang baik. 

Orang ketiga yang berhak mendapatkan infak dari kita adalah anak-anak yatim. Anak yatim ini bisa juga dalam golongan fakir miskin. 

Baca Juga: Arti dan Kandungan Surat Al A'la Ayat 1 Sampai 10, Anjuran untuk Melafalkan Alquran

Bisa juga dalam keadaan tidak fakir miskin tapi Ayahnya meninggal. 

Maka apabila infaknya berupa harta sedang tidak dibutuhkan, maka berinfaklah dengan memberikan hiburan, perhatian, dan kasih sayang.

Begitulah pemaparan mengenai golongan-golongan yang diperintahkan Allah untuk mendapatkan infak kita.

Semoga kedepannya kita lebih peka lagi terhadap sekitar dan mampu menyalurkan infak kita kepada orang yang tepat.***

Editor: Rika Wulandari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah