Dari Abu Hurairah Ra, ia berkata, aku mendengar Rasulullah Saw bersabda: ”Barangsiapa haji karena Allah, lalu ia tidak melakukan perbuatan rafas dan perbuatan fasik, maka ia kembali dalam keadaan seperti hari ia dilahirkan oleh ibunya.”
Dari hadis tersebut, dijelaskan bahwa ibadah haji dapat menghapuskan dosa umat Islam, sehingga mereka kembali dalam keadaan fitrah tanpa dosa seperti saat ia baru dilahirkan.
4. Berkurban
Dalam surat Al Kautsar ayat 2, Allah SWT berfirman:
فصل لربك وانحر
“Maka shalatlah kamu untuk Tuhanmu dan berkurbanlah!” (Qs. Al Kautsar: 2)
Dari ayat tersebut jelas diterangkan perintah berkurban. Namun, di balik adanya perintah berkurban, terdapat kisah pembuktian keimanan Nabi Ibrahim As yang diperintahkan oleh Allah SWT untuk menyembelih putranya, Nabi Isma’il As.
Baca Juga: 7 Fakta Menarik Tentang Laut Cina Selatan yang Jadi Rebutan Antar Negara di Asia
Saat perintah tersebut akhirnya dilaksanakan, Allah SWT mengganti sembelihan Nabi Ibrahim As, dari puteranya diganti dengan seekor domba. Dari asbabun nuzul perintah penyembelihan hewan kurban tersebut, dapat diambil hikmah bahwa setiap harta yang kita miliki di dunia merupakan titpan Allah SWT yang sewaktu – waktu dapat dicabut hak tersebut.
Selain ibadah itu, dari pelaksanaan kurban, ada nilai sosial yang didapat. Umat Islam yang mampu berkurban, pada hari tersebut, mengorbankan hewan peliharaannya untuk dibagikan kepada sesama. Dari situ, umat Islam mengokohkan kerukunan antar sesama manusia (hablun minannaas).***