Memuliakan Tamu, Sebuah Amalan Warisan Mbah Kiai Syafa'at Blokagung Kepada Santrinya

- 2 Agustus 2020, 11:20 WIB
/

RINGTIMES BANYUWANGI - KH. Mukhtar Syafa'at merupakan salah satu pendiri Pondok Pesantren Darussalam, Dusun Blokagung Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Beliau juga merupakan Pengasuh pertama pesantren terbesar di Kabupaten Banyuwangi tersebut.

Sejak didirikan pada 15 januari 1951(tanggal, bulan, dan tahun tersebut ditulis menurut awal berdirinya mushalla kecil yang diberi nama 'Darussalam'), pesantren tersebut diasuh oleh KH. Mukhtar Syafa'at Abdul Ghofur, atau yang dikenal masyarakat luas dengan nama Mbah Kiai Syafa'at. Kini, pesantren tersebut berada di bawah kepemimpinan KH. Ahmad Hisyam Syafa'at pasca wafatnya Mbah Yai Syafa'at tahun 1991.

Beliau merupakan seorang ulama tasawuf pengagum Imam Al-Ghazali, terbukti dengan dibacakannya kitab Ihya' Ulum ad-Din, karya fenomenal dari ulama' yang berasal dari Thus, Iran tersebut, di Pondok Pesantren Darussalam Blokagung sejak beliau masih hidup hingga kini dibacakan oleh kedua putra beliau, yakni KH. Ahmad Hisyam Syafaat dan KH. Muhammad Hasyim Syafa'at.

Dikutip ringtimesbanyuwangi.com dari buku biografi beliau yang berjudul 'Mbah Kiai Syafa'at, Bapak Patriot dan Imam Al-Ghazalinya tanah Jawa' karya Muhammad Fauzinuddin faiz, terdapat beberapa warisan amalan ibadah yang sifatnya samar. dikatakan samar, ia hanya sebuah kebiasaan sederhana, tetapi memiliki pahala yang besar, serta memberi efek besar bagi kehidupan sosial di tengah masyarakat, yakni memuliakan tamu.

Baca Juga: Dikabarkan Dekat, Inilah Alasan Gofar Hilman Nyaman dengan Nikita Mirzani

Rumus Mbah Kiai Syafa'at dalam memuliakan tamu, baik pejabat maupun warga kampung biasa, yakni Beliau selalu menghidangkan makanan sebelum melanjutkan pembicaraan. Sikap tersebut merupakan implementasi dari kajian ilmu agama yang beliau pelajari, khususnya kitab Ihya' Ulum ad-Diin.

Dalam kitab karangan Imam Al-Ghazali tersebut dijelaskan sebuah hadis yang artinya

"Rasulullah Saw bersabda; sesungguhnya di surga ada istana yang bagian luarnya bisa dilihat dari salam dan bagian dalam terlihat dari luar, istana itu diperuntukkan bagi orang-orang yang memperhalus ucapannya, menyuguhkan makanan dan untuk orang-orang yang salat di tengah malam, sedangkan manusia sedang tidur".

Hingga kini, ajaran menyuguhkan makanan kepada tamu masih tetap dilestarikan di kalangan Pondok Pesantren Darussalam Blokagung, bahkan para santri yaang pernah bermukim di pondok pesantren, maupun yang hanya sekedar belajar dari menyimak nasehat dan ceramah beliau.*** 

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x